JAKARTA, INFOBRAND.ID – Platform peer to peer lending (P2P) yang fokus pada property, Gradana menggandeng pengembang properti Triniti Land untuk menggarap potensi pasar di Batam yang dinilai masih menjadi primadona investasi baik untuk industri manufaktur maupun pengelolaan sumber daya alam.
Co-founder Gradana, Angela Oetama mengatakan bahwa pertumbuhan kelas menengah juga turut mempengaruhi meningkatnya permintaan residensial di pulau yang bertetangga dengan Singapura tersebut. Selain warga lokal, kata dia, para perantauan yang berasal dari daerah-daerah lain pun tertarik untuk memiliki hunian di Batam baik dengan cara membeli atau menyewa.
“Hal ini dibuktikan dengan banyaknya para pengembang papan atas Indonesia yang berlomba-lomba membangun portofolionya di Batam, termasuk Triniti Land yang Januari 2020 ini akan go public di Bursa Efek Indonesia,” kata Angela dalam siaran persnya yang diterima INFOBRAND.ID, Senin (23/12).
Sementara Presiden & CEO Triniti Land, Ishak Chandra menyatakan, Batam telah memiliki lebih dari 60 persen investor yang berasal dari Tiongkok, Malaysia dan Singapura. Sebanyak 20 persen dari Amerika dan Jepang sedangkan sisanya dari Indonesia.
“Banyaknya perusahaan-perusahaan asing yang tertarik membuka pabrik dan kantor perwakilannya di Batam mendorong pertumbuhan ekonomi pulau tersebut tumbuh positif. Jumlah lapangan kerja yang terbuka semakin lebar dan mendorong meningkatnya daya beli masyarakat,” ujar Ishak.
Mengutip laporan Bank Indonesia, Ishak menegaskan bahwa pada kuartal terakhir, Property Index Growth Batam tumbuh paling tinggi di Indonesia. Ini mengindikasikan industri ini tumbuh cukup bergairah.
“Apalagi, populasi di Batam cukup besar yaitu hampir dua juta orang. Bagi kami yang bergerak di industri ini, tentu ini menjadi faktor penting karena adanya critical mass,” lanjutnya.
Saat ini, Gradana bekerjasama dengan Triniti Land yang sedang membangun proyek Marc’s Boulevard membantu calon konsumen yang ingin mencicil uang muka hingga 18 bulan serta mendapatkan kemudahan untuk melanjutkan KPR setelah uang muka selesai dicicil.
Gradana juga bekerjasama dengan BTN serta dalam proses finalisasi dengan beberapa bank lainnya untuk menyediakan fasilitas tersebut.
Selain itu, Gradana juga akan bekerjasama dengan agen-agen properti yang ada di Batam sebagai perpanjangan tangan layanan dari startup yang baru-baru ini memenangi ajang The Asia Entrepreneurship Training Program (AETP) dari pemerintah Swiss tersebut
Angela berharap bahwa kehadiran Gradana bisa membawa angin segar kepada pasar Batam baik dari segi penjualan, pembelian dan industri turunannya seperti mebel, vendor renovasi dan bahan bangunan. Selaku Fintech P2P terdaftar, Gradana mendukung misi OJK dan pemerintah untuk memberikan akses pembiayaan yang lebih merata (financial inclusion) terutama untuk daerah-daerah di luar pulau Jawa.