JAKARTA, INFOBRAND.ID – “Berkaitan dengan materi yang didiskusikan, saat ini salah satu yang diperlukan adalah sebuah inovasi,” demikian pernyataan yang disampaikan oleh pengamat ekonomi sekaligus dosen Universitas Airlangga (Unair), Dr. Gancar Candra Premananto, MSi., CMA saat menjadi narasumber dalam acara IBN E-Gathering & Charity 2020 yang bertajuk “Surviving Business Around Pandemic” pada Kamis (16/4) lalu melalui aplikasi video conference Zoom.
Gancar tak menampik kalau saat ini banyak para pelaku bisnis di tanah air terkena dampak dari wabah covid-19. Sebut saja di sektor tourism, transportasi, retail, restoran dan beberapa sektor bisnis lainnya telah mengalami masalah yang cukup serius. Bahkan tak sedikit yang telah melakukan shut down untuk operasi bisnisnya.
“Bahkan untuk airlines ini telah memotong jalur atau rute penerbangannya hingga 50% karena memang penurunan penumpang,” kata Gancar.
Meski begitu, Gancar bilang, beberapa sektor bisnis lainnya justru berhasil meraup keuntungan dari bencana ini. “Seperti yang disampaikan oleh Pak Tri tadi bahwa dibalik bahaya itu bisa jadi ada peluang yang muncul. Kita bisa lihat selama masa covid-19 ini muncul berita-berita yang diviralkan seperti jahe, vitamin c yang bisa dijadikan sebagai alternatif penangkal corona, itu menjadikan pembelian di retail-retail menjadi sangat tinggi sekali,” jelasnya.
Sementara jika dilihat dari sisi dunia akademisi, Gancar bilang bahwa dampak pandemi covid-19 ini, pihaknya berada di wilayah zona kuning yang boleh dibilang masih bisa mengambil peluang yang ada, salah satunya melalui aktivitas e-learning.
“Setahun yang lalu ada banyak permintaan dari berbagai daerah untuk membuat kelas di luar Surabaya. Ketika kita rapatkan dengan para dosen dan pengelola, kita belum siap, terutama dari sumber daya manusia dari beberapa wilayah. Paling yang bisa kita lakukan adalah e-learning. Cuma waktu itu belum kita siapkan. Dan di awal tahun ini kita seolah dipaksa untuk masuk ke kelas e-learning,” kata Gancar.
Selain itu, kata Gancar, pihaknya juga telah membuat AULA (Airlangga Universitas e-Learning Application) dan menyiapkan virtual library yang bisa diakses oleh para mahasiswanya melalui situs MM. Sehingga ruang baca sudah ditiadakan lagi.
“Jadi mahasiswa kalau mau mencari materi ke virtual library ini. Jadi perpustakaannya sudah kita masukkan kesini. Dan persiapan seperti itu memang sudah harus kita lakukan. Makanya, ini adalah tantangan bagi kita untuk dapat menangkap masalah opportunity ini,” tutup Gancar.