INFOBRAND.ID, JAKARTA – Media brand dan bisnis INFOBRAND.ID, menggelar the 12th Infobrand Forum 2023 yang merupakan rangkaian award ceremony Brand Choice Award for Health & Beauty dan Brand Choice Award for Home & Living 2023.
Infobrand Forum kali ini menghadirkan pembicara Prof Agus W Soehadi, Ph.D, Wakil Rektor Universitas Prasetya Mulya yang membawakan tema, "Becoming the Consumer's Choice: Strategies to Attain Brand Preference" untuk memberikan insight kepada pemilik dan pengelola brand agar brand mereka tetap relevan dengan kaum Milenial dan Gen-z saat ini.
Menurut Prof Agus, konsumen yang didominasi generasi Milenial dan Gen-z, menyebabkan perubahan tren berbelanja. Perubahan pertama, adalah: Zero Boundaries, yakni konsumen dapat dengan lancar melintasi batas antara belanja offline dan online, tanpa memedulikan perbedaan tradisional.
“Mereka hanya tergerak oleh kebutuhan akan kenyamanan dan kepuasan, yang sekarang membentuk mayoritas besar dari konsumen saat ini,” kata dia di Jakarta belum lama ini.
Tren selanjutnya menurut Prorf Agus adalah Zero Mindrange, ini menunjukkan kebiasaan berbelanja yang menarik. Meskipun mereka mungkin sangat hemat di satu kategori, mereka bisa sangat boros di kategori lain.
“Konsumen ini tidak terikat pada batasan tradisional antara barang yang bersifat fungsional dan non-fungsional; sebaliknya, mereka mengalokasikan sumber daya berdasarkan kebutuhan mereka pada saat itu,” ujarnya.
Oleh karena itu, lanjutnya penting untuk memahami bahwa kebiasaan berbelanja dapat berubah secara dramatis; karena konsumen mungkin hemat ketika datang ke barang-barang sehari-hari, namun dengan mudah meluangkan uang lebih untuk pengalaman makan di restoran mewah.
“Pola ini khususnya mencolok di pasar Asia, di mana 80 persen konsumen mengadopsi pendekatan ganda ini terhadap berbelanja,” jelasnya.
Tren selanjutnya menurut Prof Agus adalah Zero Loyalty, generasi Milenial dan Gen-z sangat terbuka untuk mencoba merek dan produk baru, tanpa mempertimbangkan loyalitas pada suatu brand yang sebelumnya mereka gunakan.
“Kunci untuk mempertahankan konsumen ini terletak pada penyediaan nilai yang unggul dibandingkan dengan pesaing. Di pasar saat ini, ini bukan sekadar tentang bersaing; ini tentang melampaui yang lain,” paparnya lagi.
Tren selanjutnya adalah Net Patience, konsumen Milenial dan Gen-z biasanya mengharapkan pembelian mereka akan sampai dalam waktu 2-3 hari, dengan toleransi maksimum 5 hari. Di luar kerangka waktu ini, mereka tak ragu untuk beralih ke brand lain.
“Hal ini telah menyebabkan lonjakan permintaan untuk marketplace yang menawarkan pengiriman pada hari yang sama, dengan peningkatan mencapai 90 persen,” tegasnya.
Tren terakhir adalah Net Zero, alias memiliki perhatian terhadap keberlanjutan dan kepedulian terhadap masalah lingkungan semakin menonjol di kalangan konsumen dari kalangan Milenial dan Gen-z.
“Mereka biasanya memperhatikan asal-usul produk dan dampak lingkungan dari produk tersebut. Sebanyak 30 persen dari konsumen ini menolak mendukung produk yang terkait dengan deforestasi atau praktik yang merusak lingkungan lainnya. Bisnis harus beradaptasi dengan kesadaran lingkungan yang semakin tinggi ini,” tandasnya.
Diapun menyarankan pemilik atau pengelola brand harus mampu beresonansi dengan generasi muda. Memahami pola konsumsi mereka, preferensi terhadap akses daripada kepemilikan, dan hubungan unik mereka dengan produk adalah kunci.
“Caranya dengan melakukan penguatan merek, menyederhanakan proses pembelian, memberikan pengalaman luar biasa,” pungkasnya.