Senin, 24 Maret 2025

Follow us:

infobrand
11th INFOBRAND

Ini Bukti Batik Nasional Semakin Diminati Pasar Global

Posted by: Dedi Hidayat | 02-10-2019 11:50 WIB | 4032 views

Ini Bukti Batik Nasional Semakin Diminati Pasar Global Ilustrasi pembuatan batik

JAKARTA, INFOBRAND.ID – Industri batik dinilai mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional dan produknya pun telah diminati pasar global. Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih.

Dalam catatan Kemenperin, nilai ekspor dari industri batik nasional pada semester I tahun 2019 mencapai USD17,99 juta. Sementara itu, sepanjang tahun 2018, tembus hingga USD52 juta dengan negara tujuan seperti Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa.

Baca juga: Begini Cara Google Rayakan Hari Batik Nasional

IKLAN INFOBRAND.ID

“Dengan nilai perdagangan dunia untuk produk pakaian jadi yang mencapai USD442 miliar, industri batik kita berpeluang besar untuk meningkatkan pangsa pasarnya, mengingat kain lembaran batik juga merupakan salah satu bahan baku produk pakaian jadi,” imbuhnya.

Gati menegaskan, batik merupakan warisan budaya tak benda asli Indonesia, dimana UNESCO telah mengukuhkan batik Indonesia sebagai Representative List of The Intangible Cultural Heritage of Humanity pada 2 Oktober 2009 lalu.

“Pengakuan ini membawa konsekuensi kepada pemerintah maupun organisasi seperti Yayasan Batik Indonesia untuk terus menerus secara nyata melestarikan dan mengembangkan produk batik,” tuturnya.

Baca juga: Kicauan Hari Bati Nasional Jadi Trending Topic di Twitter

Hal tersebut diyakini akan mendorong semangat para perajin dan industri batik nasional termasuk pemerintah untuk terus mengembangkan industri batik, sehingga batik dapat semakin dikenal di seluruh lapisan masyarakat bahkan dunia.

IKLAN INFOBRAND.ID

Gati juga mengatakan bahwa industri batik merupakan salah satu sektor yang cukup banyak membuka lapangan pekerjaan. Sektor yang didominasi oleh industri kecil dan menengah (IKM) ini tersebar di 101 sentra di Indonesia, dengan jumlah sebanyak 47 ribu unit usaha dan telah menyerap tenaga kerja hingga 200 ribu orang.

Selain itu, industri batik yang merupakan bagian dari industri tesktil dan busana, juga menjadi salah satu sektor andalan dalam implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0.

“Oleh karena itu, bergulirnya era revolusi industri 4.0, memunculkan berbagai teknologi canggih yang dapat membuat dunia batik nasional semakin berdaya saing,” tutupnya. [ded]

Baca berita lainnya di Google News


Share This Article!