JAKARTA, INFOBRAND.ID - Komite Nasional Ekonomi & Keuangan Syariah mencatat, tingkat literasi asuransi syariah di Indonesia masih sangat rendah, yakni hanya 2%. Sementara itu, tingkat literasi keuangan syariah sudah mencapai 9%. Rendahnya tingkat literasi asuransi syariah di Indonesia telah mendorong PT Asuransi Allianz Life Indonesia menggelar sejumlah inisiatif untuk mengedukasi sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan asuransi syariah.
Dijelaskan Karin Zulkarnaen, selaku Chief Marketing Officer Allianz Indonesia, sejumlah upaya edukasi telah dilakukan Allianz Life Syariah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan asuransi syariah. Antara lain, dengan menggelar inisiatif “Awali dengan Kebaikan” di media sosial, yang berhasil memperoleh 162 juta social impressions.
Melalui inisiatif “Awali dengan Kebaikan”, awal tahun ini, Allianz menggelar kampanye #1.000 Senyum Kebaikan di media sosial Facebook dan Instagram. “Di program ini, kami mengajak masyarakat untuk mengunggah foto diri mereka yang sedang tersenyum dan menceritakan kebaikan yang mereka lakukan. Unggahan foto senyum tersebut kami konversi menjadi donasi yang kami berikan untuk edukasi program kesehatan di berbagai titik posyandu di Indonesia,” papar Karin.
Dalam rangkaian inisiatif “Awali dengan Kebaikan”, Allianz juga telah memilih 20 tokoh inspiratif yang akan diberangkatkan umroh. Paling anyar, pada hari ini (3/8), Allianz menggelar program “Allianz Indonesia Media Workshop” bertajuk “Mengenal Wakaf pada Manfaat Asuransi Syariah" yang dikemas dalam format webinar. “Berbagai inisiatif ini, kami gelar untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang asuransi syariah,” lanjutnya.
Ditambahkan Yoga Prasetyo, Pimpinan Unit Usaha Syariah Allianz Life Indonesia, pada kuartal pertama (Q1) 2021, pertumbuhan Allianz Life Syariah masih positif. “GWP kami tumbuh 17,5% year-on-year. Pertumbuhan ini didorong oleh nasabah lama maupun nasabah baru. Selanjutnya, pada Q2 dan Q3 2021, kami prediksi juga akan tumbuh positif, meski agak melambat karena PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat),” katanya.
Edukasi asuransi syariah juga dilakukan Allianz kepada segmen muda, dalam hal ini millennial dan Gen-Z. Diakui Hendra Gunawan, Head of Sharia Marketing & Business Support Allianz Life Indonesia, “Untuk memperkenalkan asuransi syariah kepada millennial dan Gen-Z, kami menggunakan media sosial. Di antaranya, kami menggelar kegiatan webinar "Meet Up Kebaikan" dengan mengundang penulis muda Rintik Sedu. Objektif dari program ini adalah agar wakaf atau asuransi syariah lebih dikenal oleh anak muda.”
Disimpulkan Karin, sejumlah strategi dilancarkan Allianz untuk melakukan penetrasi pasar di segmen asuransi syariah. Antara lain, melakukan edukasi ke publik, terutama berfokus pada generasi millennial melalui media sosial dan webinar.
Strategi lainnya adalah dengan merekrut agen asuransi bersertifikasi syariah, meningkatkan training khusus produk-produk syariah agar agen-agen yang saat ini menjual produk konvensional juga bisa meningkatkan bisnisnya dengan produk-produk syariah.
"Kami juga menyiapkan pasar baru yang nantinya menjadi fokus pertumbuhan bisnis Syariah," tandas Karin.