INFOBRAND.ID- Pemerintah Indonesia menargetkan pengurangan emisi karbon mencapai 32% atau setara dengan 912 juta ton CO2 pada 2030 mendatang. Untuk mencapai itu, sejatinya dibutuhkan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan, termasuk pihak swasta. Bluebird sebagai perusahaan penyedia layanan mobilitas di Tanah Air, berkomitmen menjalankan operasional bisnis yang mendukung keberlanjutan lingkungan dengan mengimplementasikan penggunaan energi baru terbarukan.
Komitmen tersebut diwujudkan melalui berbagai inisiatif yang diharapkan dapat berkontribusi pada penurunan emisi karbon. Salah satu inisiatif yang baru saja dijalankan Bluebird adalah dengan memanfaatkan panel surya dengan daya sebesar 215,6 kWp yang diimplementasikan pada kantor pusatnya, di Mampang, Jakarta. Panel surya itu diproyeksikan dapat mereduksi lebih dari 2.000 ton emisi karbon per tahun.
Dijelaskan Adrianto Djokosoetono, Wakil Direktur Utama PT Blue Bird Tbk. yang akrab disapa Andre, “Inisiatif implementasi panel surya telah kami rencanakan sejak peluncuran visi keberlanjutan perusahaan pada tahun lalu, yang bertepatan pada hari bumi. Kami menyadari bahwa pengurangan emisi untuk menjadikan kualitas udara lebih sehat dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan melakukan transisi energi bersih dengan memanfaatkan cahaya matahari yang kami proyeksikan dapat menekan 2.000 ton emisi karbon per tahun.”
Lebih jauh ia menjelaskan, implementasi panel surya ini sejalan dengan komitmen Visi Keberlanjutan Bluebird pada pilar BlueSky dengan agenda utama 50:30 atau pengurangan emisi hingga 50 persen pada tahun 2030. “Target pengurangan emisi karbon 50% ini kami tetapkan, karena kami ingin berkontribusi lebih tinggi dari target pemerintah,” kata Andre, pada konferensi pers yang digelar pertengahan Maret ini (13/6), di Jakarta.
Dalam mengimplementasikan panel surya tersebut, Bluebird menggandeng SUN Energy sebagai mitra yang memasok energi bersih ke area operasional dan kantor Bluebird. Kemitraan keduanya bersifat partnership, di mana Bluebird membayar setiap bulannya sekitar Rp 2 miliar.
"Sebagai gambaran, investasi untuk solar panel kisaran 1 mega itu mencapai Rp 10 miliar. Sementara itu, saat ini, Bluebird mengimplementasikan sekitar 215 kWp. Jadi, kurang lebih investasi Bluebird mencapai Rp 2 miliar untuk pemasarang solar panel ini,” ungkap Direktur Utama SUN Energy Roy Wijaya pada kesempatan yang sama.
Sebelum inisiatif pemanfaatan panel surya, diungkapkan Andre, Bluebird telah lebih dulu menjalankan adopsi kendaraan ramah lingkungan dan implementasi 3R (Reduce, Reuse, Recycle). “Terkait kendaraan ramah lingkungan, sejak 2019 hingga saat ini, armada taksi Bluebird yang sudah mengadopsi kendaraan ramah lingkungan sebanyak 75 unit di wilayah Jakarta dan Bali. Sementara itu, armada rental kami yang sudah menjadi kendaraan ramah lingkungan, mencapai 125 unit di Jakarta dan Bali. Target kami, hingga akhir tahun ini, kendaraan ramah lingkungan Bluebird bisa mencapai 500 unit. Sampai saat ini, kami masih melakukan pengkajian dan berusaha untuk mencapai target tersebut,” aku Andre.
Sementara itu, terkait insiatif 3R, Bluebird menggandeng puluhan ribu karyawan dan pengemudinya sebagai agen perubahan di masyarakat. Sejak 2014, Bluebird telah mulai berupaya menurunkan produksi sampah plastik di wilayah Bali. Bluebird Bali telah melakukan program substitusi dan pengelolaan sampah dalam wilayah operasionalnya melalui pengurangan pemakaian 1,6 juta botol plastik per tahunnya.
Pada Februari 2022 lalu, Bluebird memberikan 4.500 botol minum (tumbler) bagi pengemudi Bluebird dari tujuh pool percontohan di wilayah Jadetabek, serta penyediaan fasilitas galon air mineral di pool-pool tersebut. Program kolaborasi bersama Le Minerale itu merupakan wujud nyata kedua belah pihak dalam mempromosikan gaya hidup yang bertanggung jawab dan berkelanjutan demi mencegah sampah plastik yang tidak terkelola di Indonesia.