JAKARTA, INFOBRAND.ID - Krisis covid-19 berdampak negatif terhadap semua aspek kehidupan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Terjadinya begitu cepat sehingga banyak pihak sulit untuk mengantisipasinya lebih awal, bahkan sampai sekarang pun belum ditemukan vaksin untuk menangkal virus ini. Jumlah yang terkapar sakit terus bertambah dan tidak sedikit korban yang meninggal dunia. Semua sektor kena imbas, tidak terkecuali sektor ekonomi yang mengakibatkan penghasilan para pelaku usaha turun drastis. Sebagian besar perusahaan menunda investasi dan menekan biaya perusahaan, termasuk melakukan pengurangan karyawan.
Salah satu sektor yang terkena dampak langsung adalah sektor ritel, baik pemain ritel yang merupakan tenant di mal-mal, maupun yang berdiri sendiri-sendiri di luar mal. Selain pelanggan dan pengunjung yang memang menghindari tempat-tempat keramaian dan memilih tinggal di rumah saja, pemerintah sendiri ikut mendorongnya dengan berbagai himbauan seperti ‘social distancing’, ‘work from home (WFH)’ dan yang terakhir mengeluarkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), baik di Jakarta dan beberapa daerah yang tinggi kasus positif covid-19. Tujuannya adalah untuk memutus rantai penyebaran virus covid-19 agar tidak bertambah dan meluas lagi.
Implikasi dari penerapan pelaksanaan PSBB di Jabodetabek dan beberapa kota besar di Indonesia, mengakibatkan kantor, sekolah, pusat keramaian dan mal-mal harus tutup dan tidak beroperasi. Kalaupun mal tetap buka, tenant-tenant yang diijinkan beroperasi adalah hanya beberapa jenis industri yang ditentukan oleh pemerintah saja, seperti toko-toko yang menjual kebutuhan pokok dan obat-obatan. Dampak dari semua ini, mengakibatkan sebagaian besar karyawan dan masyarakat akhirnya ‘Stay At Home’ dan ‘Work From Home’. Kebijakan ini membuat barbershop, hair salon dan juga Ixobox, tempat gunting modern yang memiliki 70 outlet, yang semuanya beroperasi di mall-mall di Indonesia ikut tutup sejak akhir Maret 2020.
IKLAN INFOBRAND.ID
‘Namun beberapa minggu setelah outlet-outlet Ixobox tutup, banyak pelanggan terus menanyakan kapan Ixobox akan buka kembali? Rambutnya mulai gondrong. Walaupun hanya di rumah saja, mereka ingin tetap rapi dan nyaman tapi dengan cara yang aman dan sehat, apalagi sebagian besar dari mereka sering melakukan online meeting”, kata Danny Anthonius, Chief Executive Officer Ixobox.
Danny menambahkan, ‘sejak awal dibangun usaha Ixobox, misi ixobox adalah melayani pelanggan sebanyak-banyaknya dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya. Dengan dijalankan Ixobox Home Haircuts ini, Ixobox tidak hanya melayani pelanggan supaya tampil lebih segar tapi juga membantu para hairstylist agar tetap mempunyai penghasilan. Ternyata penghasilan yang diterima para hairstylist yang melayani customer melalui Ixobox Home Haircuts ini cukup lumayan sehingga minimal dapat membantu biaya hidup mereka di tengah krisis covid-19 ini”.
Irwan Samudera, salah satu pelanggan Ixobox Home Haircuts mengatakan, “kami senang Ixobox menyediakan layanan gunting di rumah. Selain hairstylist profesional dan terampil, mereka diperlengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD) yang lengkap, protokol dan prosedur yang ketat dan juga semua peralatan yang digunakan selalu disterilkan. Ini membuat kami merasa lebih aman dan nyaman. Ini solusi terbaik bagi kami yang rambutnya sudah pada gondrong, bisa kembali tampil rapi dan lebih segar. Kami berada di rumah terus selama lebih dari 2 bulan ini, membuat kami cukup stress”.
Gebrakan konsep gunting rambut ala Ixobox melalui pelayanan di rumah-rumah ini, ternyata mencuri perhatian masyarakat. Mengapa? Karena jumlah hairstylist Ixobox yang tersebar di Jabodetabek dan beberapa kota seperti Surabaya, Bandung, Semarang, Pekanbaru dan kota-kota lain di Indonesia langsung dapat terlayani dengan cepat. Dengan keunikan, jumlah pelanggan setianya selama ini dan jaringannya yang tersebar luas di Indonesia, Ixobox dengan lincah beradaptasi melalui Ixobox Home Haircuts di tengah masa pandemi covid-19 ini.
