JAKARTA, INFOBRAND.ID - Keterbatasan modal dianggap menjadi tantangan utama para generasi muda yang ingin terjun ke dunia usaha. Tidak adanya modal membuat calon pengusaha tidak percaya diri untuk melangkah, akhirnya membuka usaha terasa sulit untuk dijalankan di awal.
Demikian diungkapkan oleh Tri Raharjo, founder Infobrand Group, dalam webinar nasional bertajuk Young Entrepreneur Week, “How to Become a Great Young Entrepreneurs”, yang digelar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Minggu (5/9/2021). Dalam kesempatan tersebut, Tri Raharjo menegaskan bahwa keterbatasan modal bukanlah satu-satunya alasan.
“Memulai usaha bisa dilakukan tanpa modal, seperti menjadi reseller,” ungkap Tri Raharjo, yang juga menjabat sebagai Ketua Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI).
Menurut Tri, keterbatasan modal saat akan memulai bisnis adalah hal wajar. Yang terpenting adalah bagaimana mengoptimalkan kalau tidak punya modal, dengan menjual produk orang lain. Dan di era digital saat ini, semakin mudah untuk menjalankan bisnis reseller, dengan memanfaatkan marketplace dan media sosial.
“Yang terpenting adalah bagaimana belajar leadership,” ujar Tri, di hadapan 500 peserta webinar, dari berbagai daerah di Indonesia yang ingin menjadi wirausaha.
Karena itu tantangan terbesar para calon pengusaha muda adalah bagaimana membangun leadhership. Dengan menguasai leadhership, menurutnya maka calon pengusaha akan dapat menghadapi tantangan yang dihadapi dalam kondisi apapun, termasuk bagaimana harus melangkah, dan bagaimana menghandle banyak SDM ketika bisnisnya yang dimulai dengan menjadi reseller mulai berjalan.
Dalam kesempatan tersebut, Tri Raharjo yang juga dikenal sebagai peneliti Brand ini, juga mengungkapkan lima tahap mengembangkan brand. Menurutnya ada lima tahap, yaitu memulai bisnis, bagaimana bisnis menguntungkan, membuat sistem di bisnis, bagaimana menduplikasi bisnis, dan membnagun brand menjadi brand berhasil.
Lebih lanjut Tri menjelaskan, ketika memulai bisnis, biasanya kita menentukan nama atau brand. Menurutnya nama usaha yang akan kita buat, harus mudah diingat, relevan dengan usaha yang dijalankan.
Kemudian, saat memilih produk atau jasa yang dijual, pastikan apakah itu laku di pasaran. Untuk melihatnya adalah dengan melakukan riset kecil, apakah bisnis yang akan dijalankan sudah ada pesaing apa belum. Kalau sudah ada, tingkat laku produk tersebut seperti apa. Selanjutnya, kalau masih tetap memilih produk tersebut, harus membuat diversifikasi produk, baik itu dari sisi harga, kualitas, kemasan, bahan yang digunakan, atau dari sisi rasa.
“Produk harus punya unik selling proposition. Dan siapa target yang akan kita bidik, jangan sampai tidak tahu konsumen yang kita bidik, dan bagaimana pendekatannya,” jelas Tri.
Selanjutnya, yang harus dilakukan adalah dengan membuat proyeksi lama rugi, caranya dengan membuat proyeksi pendapatan dan biaya bulanan. Selanjutnya, calon pengusaha harus belajar memasarkan produk, baik secara online maupun offline, sehingga membuat produk unggul, dan memiliki diverensiasi.
Calon pengusaha juga harus menguasai pengelolaan keuangan, bagaimana agar usaha menguntungkan dan bisa membuat sistem atau standar, sebelum usaha diskalaup. Artinya sebagai pemilik usaha danleader harus melakukan improve. Karena itu ilmu yang dimiliki juga harus harus diskalaup. Contoh, kita harus tahu produk yang bagus, dan standar-standar yang lainnya, dilakukan secara rinci dan ditel, dan ada struktur organisasi.
“Setelah itu, lanjut Tri, dibuat sistemnya, bagi orang yang belum pernah menjalankan bisnis, harus ada visi misi, standar produk, cara jualan paling tepat, dan mengelola keuangan dan SDM. Itu butuh ilmu, kalau sudah ahli, baru diskala up. Dengan buka cabang, distribusi, agen, reseller, peluang bisnis, pola online,” urai Tri Raharjo.
Dan terakhir, bagaimana brand dikenal luas, pelaku usaha harus mengkomunikasikan produk ke target yang tepat. Agar jadi top of mind di benar konsumen, pelaku usaha bisa manfaatkan sosial media, konsumen yang datang ke gerai. Dan yang paling penting, kita harus betul-betul konsisten.