INFOBRAND.ID, JAKARTA - Setelah sukses mengusung tema “Envisioning Nature” pada tahun lalu, Bintaro Design District (BDD) 2024 kembali diselenggarakan tahun ini dengan mengangkat tema “Analog Reality”’ atau Kehidupan yang Analog.
Tema yang dipilih kali ini bereaksi terhadap keadaan kemajuan digital yang kita rasakan bersama selama 1 dekade belakangan.
Disampaikan oleh Budi Pradono, salah satu founder dari BDD, melalui tema tersebut dapat mengajak para peserta maupun publik umum untuk mengingat kembali segala proses kehidupan keseharian yang analog sebagaimana sebelum era serba digital seperti sekarang ini hadir.
"Dalam BDD 2024 ini juga mengajak kepada siapapun yang ingin terlibat untuk kembali memahami proses berpikir analog, membicarakan prinsip-prinsip analog,mengetengahkan produk desain yang analog, dan jika memungkinkan, mendesain sebuah benda yang sejalan dengan tema tersebut untuk dapat meningkatkan kualitas hidup bersama," kata dia.
BDD sendiri telah hadir dan menjadi gelaran tahunan bagi para desainer, arsitek dan para pelaku seni yang bertujuan untuk menghubungkan para pekerja di industri kreatif ada di area Bintaro.
Hal ini terus berkesinambungan dilakukan sejak pertama kali dihelat pada 2018. Kini, BDD telah berhasil menjadi titik temu bagi para pegiat budaya, arsitektur dan inovasi.
Bintaro Design District 2024 akan digelar pada tanggal 30 Oktober hingga 9 November 2024 mendatang dan menargetkan sekitar 5.000 pengunjung di tahun ini.
Event tahunan yang sudah ajeg digelar sejak 2018 ini diinisiasi oleh beberapa nama besar dalam bidang desain dan arsitektur yakni Andra Matin, Budi Pradono, Danny Wicaksono, juga Hermawan Tanzil.
Penyelenggaraan BDD sendiri mencakup berbagai bidang, mulai dari arsitektur, desain grafis, desain interior, desain produk, hingga bidang desain atau kreatif lainnya.
Akan ada 35 titik instalasi maupun eksibisi yang tersebar di sekitaran area Tangerang Selatan. Yang spesial dari BDD tahun ini, hadirnya kolaborasi dengan Riri Riza, Mira Lesmana, Arie Dagienkz juga Sir Dandy sebagai kurator tamu, yang sudah memiliki histori panjang dalam industri kreatif.
Masing-masing dari nama tersebut merupakan pegiat di bidang film & musik yang juga turut memiliki harapan besar dalam menampilkan ragam gagasan yang dapat memperkaya persepsi kita utamanya antara manusia, desain dan kemajuan digital yang sama-sama kita hadapi sekarang ini.
Dikatakan Andra Matin, kondisi kemajuan digital ini ditandai salah satunya dengan meningkatnya kebutuhan terhadap peralatan elektronik yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan besar.
"Lompatan-lompatan kehidupan tanpa alat digital yang dibuat oleh badan privat, sehingga memungkinkan untuk bisa digunakan dan dikembangkan lebih lanjut oleh lebih banyak orang lain,” ujarnya.
Sebagai gelaran desain, seni dan budaya yang menarik, BDD ini nantinya akan dikemas dalam beragam format acara, yakni open studio, open architecture, instalasi publik, talkshow, workshop, exhibition 1x1, yang diinisiasi oleh para desainer peserta.
Ada pula music performance, hingga program menarik lainnya seperti penayangan film karya Riri Riza & Mira Lesmana. Dengan melibatkan kerjasama dengan berbagai pihak seperti International/ Global Design Community dari beberapa negara, meliputi Malaysia, Singapura, Inggris, Jerman, Jepang, Rusia, dll menjadikan penyelenggaraan BDD 2024 ini semakin semarak.
BDD 2024 berhasil terselenggara karena dukungan banyak pihak, di antaranya yaitu Jaya Property, Mowilex, Pemkot Tangsel, serta pihak-pihak lainnya yang tidak dapat disebutkan satu per satu untuk mensupport penyelenggaraan Bintaro Design District tahun ini.