Kenaikan Harga Kakao Global, Ultrajaya Pertimbangkan Strategi Produksi Susu Cokelat
Posted by: Zeinal Wujud | 09-05-2025 16:55 WIB | 237 views

INFOBRAND.ID, JAKARTA - Kenaikan harga kakao global mulai memberi tekanan pada industri makanan dan minuman berbasis cokelat, termasuk di Indonesia. PT Ultrajaya Milk Industry Tbk (ULTJ), produsen minuman susu cokelat ternama, menyatakan tengah mencermati dampak kondisi tersebut terhadap operasional perusahaan.
Menurut Helina, Corporate Secretary Ultrajaya, lonjakan harga kakao merupakan tantangan nyata bagi industri pengguna cokelat. “Saat ini kami masih mengkaji dampaknya, baik terhadap biaya produksi maupun harga jual produk agar tetap kompetitif,” ujar Helina, dikutip dari Kontan.co.id pada Jumat (9/5).
Meski demikian, Helina menegaskan bahwa kakao bukanlah komponen utama dalam struktur biaya produksi perusahaan. “Komponen terbesar dalam produk kami adalah susu, bukan kakao,” jelasnya. Hal ini menunjukkan bahwa meski terdampak, tekanan terhadap biaya produksi Ultrajaya diperkirakan tidak sebesar produsen cokelat murni.
Sejauh ini, perusahaan belum memutuskan untuk menyesuaikan harga jual produk susu cokelatnya. Ultrajaya masih mengedepankan perhitungan yang cermat demi menjaga daya beli masyarakat. Di tengah tantangan ini, efisiensi biaya terus menjadi fokus utama perusahaan.
Lebih lanjut, sebagai bentuk antisipasi jangka panjang, Ultrajaya juga membuka opsi untuk melakukan diversifikasi bahan baku atau perubahan formulasi apabila harga kakao terus menunjukkan tren kenaikan. Namun, kebijakan tersebut masih dalam tahap kajian internal.
Kondisi ini tidak hanya dialami Ultrajaya. Industri makanan dan minuman nasional secara umum sedang menghadapi tekanan serupa akibat volatilitas harga komoditas global. Harga kakao bahkan mencatat rekor tertinggi sepanjang masa di awal tahun ini, mencerminkan tingginya ketidakpastian pasokan dan permintaan di pasar internasional.
Tren Harga Kakao Global dan Implikasinya
Harga kakao dunia mengalami lonjakan signifikan sepanjang awal 2024. Faktor cuaca ekstrem di negara produsen utama seperti Pantai Gading dan Ghana berdampak pada berkurangnya pasokan global. Di sisi lain, permintaan produk berbasis cokelat terus meningkat seiring dengan pemulihan sektor konsumsi pascapandemi.
Lonjakan harga ini membuat banyak produsen makanan dan minuman, termasuk di Indonesia, meninjau kembali strategi produksi dan formulasi produk mereka. Keseimbangan antara efisiensi biaya, kualitas produk, dan harga jual menjadi perhatian utama agar tetap kompetitif di pasar.
Dengan kondisi ini, komitmen Ultrajaya untuk menjaga harga tetap terjangkau sekaligus mencari solusi jangka panjang mencerminkan langkah strategis yang adaptif terhadap dinamika pasar global.
Baca berita lainnya di Google News