JAKARTA, INFOBRAND.ID - Fenomena masyarakat Indonesia peserta BPJS yang “turun kelas” merespon kenaikan iuran 100 persen di awal 2020 ini ternyata berbanding lurus dengan meningkatnya kesadaran akan hidup sehat. Jika sebelumnya pola hidup sehat belum menjadi budaya dikarenakan masih fokus pada pengobatan, saat ini justru publik mulai menyadari pentingnya pencegahan karena biaya berobat yang lebih mahal.
Salah satu indikator perubahan cara berpikir masyarakat, khususnya kelas menengah atas adalah meningkatnya unduhan aplikasi health monitoring seperti GorryWell. Menurut William Susilo Yunior, co-founder dan Chairman dari Gorry Holdings, perusahaan pengembang aplikasi tersebut, terjadi peningkatan jumlah pengunduh dalam beberapa bulan terakhir.
“Saat ini GorryWell memang sudah cukup banyak penggunanya, namun jika dilihat dari potensi pasar di Indonesia, tentu masih sangat jauh. Agar manfaatnya bisa lebih luas lagi, kami pun menambah fitur tambahan sehingga pengguna bisa lebih akurat lagi mendapatkan gambaran tentang kesehatan dan pola makannya,” tuturnya.
Sebagai perusahaan health-tech, Gorry Holdings memperkuat posisinya sebagai platform one stop e-Wellness solution dengan meluncurkan dua fitur baru pada aplikasi GorryWell. Sebagai penyedia solusi terintegrasi untuk hidup sehat yang terjangkau, perusahaan rintisan digital (startup) lokal ini ingin agar masyarakat Indonesia memiliki peluang hidup lebih panjang melalui teknologi.
“Pada pembaruan aplikasi ini, ada fitur tambahan e-Guideline, di mana GorryWell akan memandu hidup sehat pengguna dengan memberikan informasi kalori harian, apa yang harus atau dihindari untuk dilakukan dalam sehari, serta rekomendasi menu yang dikonsumsi. Di sini mereka juga dapat memantau apa yang baik untuk dikonsumsi dan apa yang harus dihindari.”
Semua rekomendasi tersebut, tambah William, didapat dari ahli gizi Gorry Holdings yang memang telah berpengalaman dan memiliki kualifikasi pendidikan kesehatan gizi sehingga dapat dipertanggungjawabkan.
“Kami tekankan bahwa rekomendasi makanan tidak berarti harus menghindari menu-menu favorit yang disukai, cukup menyesuaikan porsi dengan kondisi kesehatan masing-masing orang,” jelasnya lagi.
Herry Budiman, co-founder dan CEO Gorry Holdings juga menegaskan bahwa GorryWell dikembangkan untuk mereka yang memiliki tujuan kesehatan yang berbeda-beda. Dengan bantuan aplikasi ini, masing-masing pengguna bisa mendapatkan arahan untuk mencapai tujuan mereka dalam hidup sehat.
“Ada yang ingin menurunkan berat badan, ada juga yang ingin menjaga berat badannya supaya tetap ideal. Termasuk yang ingin meningkatkan massa otot. Jadi rekomendasi yang mereka terima pun akan berbeda-beda.”
Herry juga mengatakan bahkan ada pula yang tujuannya murni untuk penyembuhan seperti pencegahan diabetes, hipertensi dan menurunkan kadar kolestrol yang bisa berbahaya untuk jantung dan otak.
“Mereka yang sedang dalam program kehamilan pun bisa terbantukan dengan GorryWell.”
Selain e-Guideline, GorryWell juga memiliki fitur baru Gorry Poin. Fitur ini untuk memudahkan pengguna dalam hal pembayaran transaksi Eats, Deals serta paket berlangganan. Uniknya, poin yang terkumpul bisa dikonvesikan menjadi saldo di bank.
“Cocok untuk mereka yang memang serius untuk hidup sehat. Dan bagi yang ingin langsung berkonsultasi dengan kami, bisa melalui aplikasi ini. Jadi, semua kebutuhan akan kesehatan dan gizi bisa didapat dalam satu aplikasi ini,” ungkap Herry.
Kunci hidup sehat dengan menggunakan aplikasi ini, menurutnya, adalah konsisten dalam mengisi jurnal harian seperti makanan dan minuman yang dikonsumsi, jumlah jam tidur, kegiatan olahraga yang dilakukan, tingkat stamina, berat badan, data hasil medical check-up, dan survei kesehatan umum.
“Selalu rajin mengunggah foto setiap kali mau makan atau minum agar bisa dianalisis oleh tim gizi kami. Nantinya akan keluar hasil berupa jumlah kalori, skor makanan yang menunjukkan apakah menu itu sehat atau tidak, rekomendasi olahraganya serta saran lain. Termasuk juga mencatat durasi tidur. Jangan-jangan kebiasaan tidur kita selama ini ternyata masih kurang, makanya mudah terserang penyakit,” tutupnya