Jaringan swalayan dalam negeri yang berdiri pada 1978, Ramayana, mencatatkan prestasi gemilang pada sepanjang tahun ini. Data terakhir menyebutkan bahwa brand yang berada dibawah naungan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. itu berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp612,42 miliar pada akhir trimester ketiga 2019. Capaian tersebut naik 16,1% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp527,27 miliar.
Dikutip dari keterbukaan informasi yang dilaporkan kepada Bursa Efek Indonesia, Ramayana berhasil mempertahankan pertumbuhan posifit berkat beberapa strategi khusus.
“Kami melakukan langkah penting dengan me-down sizeing ukuran toko swalayan untuk mengoptimalkan level produktivitas,” tulis Ramayana pada keterangan resminya seperti yang dikutip Redaksi, Senin (18/11).
Adapun, pendekatan lain yang dilakukan oleh entitas usaha dengan kode emiten RALS itu adalah menyewakan sejumlah lahan kepada tenan atau pihak ketiga dengan tujuan meningkatkan lalu lintas pengunjung dan menarik lebih banyak konsumen.
Penjualan bersih RALS juga berada dalam jalur hijau. Walaupun terapresiasi cukup tipis, sales Ramayana terpantau naik 0.7% menjadi Rp6,72 triliun pada akhir September 2019.
Dari sisi penghimpunan kekayaan, brand yang memimpin pangsa pasar ritel pakaian kelas menengah-bawah ini diketahui memiliki aset Rp5,31 triliun pada akhir kuartal III/2019. Angka itu tumbuh 1,33% dibandingkan dengan tutup buku 2018 yang sebesar Rp5,24 triliun.
Untuk portofolio penjualan sendiri masih didominasi oleh produk pakaian pria dengan persentase 35,6%. Diikuti kemudian oleh produk sepatu, tas, dan aksesoris sebesar 26,6%, fresh, food, drink & toiletries 14,7%, pakaian perempuan 10,6%, pakaian anak-anak 9,2%, dan lain-lain 3,3%.
“Kami akan terus melayani segmen pasar menengah dan menengah-bawah karena basis tersebut dinilai sangat kuat di Indonesia. Proyeksi tersebut didasakan pada semakin kuatnya daya beli masyarakat seiring dengan tren penguatan ekonomi yang berlanjut,” sambung RALS.
Sebagai informasi, kapitalisasi market yang dibentuk oleh Ramayana ditaksir tidak kurang dari Rp8,6 triliun. Perseroan sendiri saat ini mengoperasikan 117 gerai di 54 kota besar di seluruh Indonesia dengan total lahan mencapai 987.000 meter persegi.
Dari struktur kepemilikan perusahaan, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. menjadi pemegang saham mayoritas dengan 55,88%. Kemudian, Paulus Tumewu 3,66%, dan masyarakat 40,46%.