Konsumsi Kopi di Indonesia: Generasi Muda Pilih Good Day Sebagai Favorit
Posted by: Zeinal Wujud | 05-06-2025 10:54 WIB | 568 views
Survei Jakpat 2025 menunjukkan peningkatan konsumsi kopi di kalangan generasi muda Indonesia, dengan Good Day sebagai merek favorit.

INFOBRAND.ID, JAKARTA - Kopi kini bukan hanya sekadar minuman yang dinikmati di pagi hari, melainkan telah menjadi bagian integral dari gaya hidup masyarakat, terutama generasi muda di Indonesia. Mereka mengonsumsi kopi tidak hanya untuk sekadar menghilangkan kantuk, tetapi juga sebagai teman bekerja, berkumpul, bahkan sebagai sarana refleksi diri pada malam hari.
Fenomena tersebut tercatat dalam survei terbaru yang dilakukan oleh Jakpat (PT Gongsin International Transindo) mengenai perilaku konsumsi kopi lintas generasi. Survei ini membandingkan data konsumsi kopi di Indonesia pada tahun 2023 dan 2025, dengan fokus utama pada perubahan preferensi dari generasi X, milenial, dan generasi Z.
Baca juga:
- Satu Kopi, Satu Aksi: FamilyMart Ubah Sampah Sungai Jadi Kursi
- Roemah Koffie Bawa Kopi Premium dan Budaya Indonesia ke Panggung Dunia Lewat WOC Jakarta 2025
Meskipun kopi belum melampaui teh sebagai minuman paling populer di Indonesia, data survei menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dalam konsumsi kopi, terutama di kalangan generasi muda. Berdasarkan riset yang dipublikasikan pada 21 Mei 2025, mayoritas responden lebih memilih untuk menikmati kopi pada sore hingga malam hari, dengan persentase 35%. Sementara itu, kebiasaan minum kopi di pagi hari setelah sarapan masih cukup tinggi, mencapai 34%. Ini menunjukkan bahwa preferensi waktu untuk menikmati kopi di Indonesia cukup merata antara pagi dan malam.
Infografik oleh Jakpat
Terkait jenis kopi, survei Jakpat menunjukkan bahwa kopi instan masih menjadi pilihan utama, dengan 53% responden memilih jenis kopi ini. Namun, angka ini turun 3% dibandingkan dengan hasil survei pada 2023. Kopi hitam instan juga tercatat mengalami penurunan sebesar 4%, dengan angka 43%. Di sisi lain, minuman kopi modern seperti es kopi susu dari kafe menempati posisi ketiga, dengan 28%, yang mencerminkan pergeseran selera ke minuman kopi berbasis susu dan es yang lebih kekinian.
Infografik oleh Jakpat
Dalam hal merek kopi, survei ini mencatat Good Day sebagai merek yang paling banyak dikonsumsi di tahun 2025 dengan persentase 23,57%. Meski angka ini menurun sedikit dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 26,30%, Good Day tetap menjadi pilihan utama bagi banyak konsumen, terutama dari kalangan generasi Z. "Good Day menjadi merek pilihan responden generasi Z," ungkap pihak Jakpat. Merek lain yang turut dipilih adalah Kapal Api, yang mencatatkan angka 11,34%, meski mengalami penurunan sebesar 2,82% dibandingkan dengan tahun 2023.
Infografik oleh Jakpat
Selain dua merek tersebut, ada sejumlah merek kopi yang turut mengalami kenaikan popularitas, seperti Kopi Kenangan, Nescafe, Indocafe, dan Starbucks. Misalnya, Kopi Kenangan mengalami peningkatan signifikan, dengan persentase 12,67% di tahun 2025, naik 1,51% dibandingkan tahun 2023 yang hanya mencapai 6,49%. Starbucks juga mencatatkan peningkatan, dengan 5,74% pemilih, naik 2,85% dibandingkan tahun 2023 yang hanya mencatatkan angka 2,89%. Sementara itu, Nescafe juga menunjukkan angka peningkatan, dengan 8,45%, yang naik 1,51% dibandingkan dengan tahun 2023 yang tercatat 6,94%.
Tidak hanya merek besar, beberapa merek kopi dari minimarket seperti Indomaret Point dan Family Mart juga mulai diminati oleh para peminum kopi. Indomaret Point tercatat dengan persentase 3,56%, meningkat 1,25% dibandingkan tahun sebelumnya, sedangkan Family Mart mencatatkan angka 2,87%, meningkat 1,61%.
Baca juga:
- Fore Coffee Resmi IPO, Jadi Bukti Kekuatan Brand Lokal di Tengah Tekanan Pasar
- NOD Tampilkan Inovasi “Smart Capsule Machine” di Ajang Penjurian Top Innovation Choice Award 2025
Data dari survei ini menunjukkan bahwa lanskap konsumsi kopi di Indonesia semakin beragam. Ada pergeseran selera dari kopi konvensional menuju varian kopi yang lebih praktis, bergaya hidup, dan lebih mudah ditemukan, terutama di kalangan konsumen muda. Perubahan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk tren gaya hidup yang semakin dinamis, kemajuan teknologi, serta dinamika ekonomi yang semakin memengaruhi pola konsumsi di kalangan generasi muda.
Baca berita lainnya di Google News