Kopi Tubruk Gadjah, Andalan Grup Djarum di Pasar FMCG

INFOBRAND.ID, Jakarta - Bagi para penikmat kopi hitam sejati, nama Kopi Tubruk Gadjah tentu sudah tidak asing lagi. Produk ini menawarkan sensasi khas kopi tubruk, yaitu diseduh langsung dengan air panas dan menghasilkan ampas bubuk kopi kasar di dasar gelas. Kepraktisan dalam penyajian serta rasa kopi hitam yang kuat membuat produk ini digemari berbagai kalangan.

Bagi banyak orang Indonesia, secangkir kopi tubruk bukan sekadar pelepas kantuk. Ini adalah tradisi yang mengikat obrolan pagi, menemani sore yang teduh, atau jadi alasan sederhana untuk berkumpul. Sensasi menyeruput kopi hitam panas dengan bubuk yang mengendap di dasar gelas, menjadi kenangan yang sulit tergantikan—sesuatu yang kini coba dihadirkan kembali oleh Kopi Tubruk Gadjah dalam format instan.

Baca juga:

IKLAN INFOBRAND.ID

• Dari Djarum ke Kopi Tubruk Gadjah: Langkah Diversifikasi Robert Budi Hartono
• Konsumsi Kopi di Indonesia: Generasi Muda Pilih Good Day Sebagai Favorit

Sejak pertama kali diperkenalkan ke pasar pada tahun 2018, Kopi Tubruk Gadjah dengan cepat menarik perhatian, terlebih ketika minat terhadap kopi lokal kembali meningkat. Produk ini langsung bersaing di pasar kopi instan bersama merek-merek besar seperti milik Wings Group, Nestlé, dan Mayora. Dengan cita rasa yang pekat, aroma yang kuat, serta kemasan minimalis yang mudah dikenali, Kopi Gadjah menempati posisi strategis di rak-rak toko ritel hingga pasar tradisional.

Kehadiran Kopi Tubruk Gadjah juga mencerminkan geliat pasar kopi Indonesia yang terus tumbuh. Di tengah tren minuman modern dan kopi kekinian, banyak penikmat kopi yang tetap mencari rasa otentik ala kopi tubruk—sesuatu yang membumi dan membawa kehangatan tersendiri. Inilah peluang yang dibaca oleh Grup Djarum ketika memutuskan memperluas bisnisnya ke lini minuman.

Didukung Konglomerasi Besar Indonesia

Di balik produk ini berdiri konglomerasi ternama Indonesia, yaitu Grup Djarum. Grup bisnis ini selama ini lebih dikenal sebagai pemain utama di industri rokok dengan merek Djarum, yang dimiliki oleh taipan Robert Budi Hartono.

IKLAN INFOBRAND.ID

Masuknya Grup Djarum ke sektor makanan dan minuman dilakukan melalui entitas bisnis bernama Savoria Group. Di bawah payung grup ini, berbagai produk konsumen cepat saji dikembangkan, mulai dari kopi, minuman isotonik, permen, hingga produk susu dan roti.

Savoria Group merupakan bagian dari lini usaha Grup Djarum yang berfokus pada kategori FMCG (fast moving consumer goods), yakni produk-produk konsumsi sehari-hari yang memiliki perputaran penjualan tinggi dan dijual dengan harga yang relatif terjangkau.

Untuk memproduksi Kopi Tubruk Gadjah, Grup Djarum mendirikan anak perusahaan bernama PT Sumber Kopi Prima, yang beroperasi di bawah Savoria Group. Meski baru berdiri pada 2018, perusahaan ini langsung masuk ke industri kopi bubuk dan menunjukkan perkembangan yang cukup pesat.

IKLAN INFOBRAND.ID

PT Sumber Kopi Prima saat ini memiliki dua fasilitas produksi utama yang terletak di Kudus dan Mojokerto. Selain memproduksi Kopi Tubruk Gadjah, perusahaan ini juga meluncurkan merek kopi susu instan bernama Caffino yang menyasar pasar berbeda.

Menariknya, sosok di balik kesuksesan bisnis ini adalah Robert Budi Hartono, pemilik Grup Djarum, yang tercatat masih menjadi orang terkaya di Indonesia. Menurut data Forbes, kekayaan bersihnya mencapai sekitar 56 miliar dolar AS, menjadikannya tokoh penting dalam perekonomian nasional.

Baca juga:

• Satu Kopi, Satu Aksi: FamilyMart Ubah Sampah Sungai Jadi Kursi
• NOD Tampilkan Inovasi “Smart Capsule Machine” di Ajang Penjurian Top Innovation Choice Award 2025

Pada akhirnya, kopi bukan hanya soal rasa, tapi juga soal cerita yang menyertainya. Dari warung pinggir jalan hingga café bergaya modern, kopi tubruk tetap menjadi simbol kedekatan, kehangatan, dan budaya yang tak lekang oleh zaman. Kopi Tubruk Gadjah, dengan format instannya, membawa cerita lama ke dalam gaya hidup masa kini.

Kisah Kopi Tubruk Gadjah merupakan salah satu contoh sukses diversifikasi bisnis oleh perusahaan besar Indonesia. Dengan membaca tren pasar dan mengoptimalkan kekuatan distribusi serta branding, Grup Djarum mampu merambah industri minuman instan dan menciptakan produk yang relevan dengan selera konsumen modern.