IndiHome sebagai salah satu produk dan brand andalan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) tahun ini kembali berhasil meraih penghargaan TOP Brand Award untuk kategori Internet Service Provider Fixed Terbaik. Penghargaan diserahkan di Jakarta, Selasa (20/2).
Direktur Consumer Service Telkom Mas’ud Khamid menyampaikan ucapan terima kasih atas penghargaan yang diberikan kepada IndiHome. “Penghargaan yang kami peroleh tiga tahun berturut-turut ini menunjukkan bahwa produk IndiHome menjadi top of mind dan dipercaya sebagai yang terbaik. Kami ucapkan terima kasih atas kepercayaan pelanggan dan masyarakat terhadap produk IndiHome,” ungkap Mas’ud.
Mas’ud melanjutkan, “IndiHome Triple Play merupakan salah satu inovasi produk yang kami sesuaikan dengan karakter dan kebutuhan masyarakat Indonesia yang saat ini tidak dapat dipisahkan dari teknologi digital, khususnya koneksi internet kecepatan tinggi dan layanan televisi interaktif dengan beragam konten hiburan keluarga yang edukatif,” lanjut Mas’ud.
IndiHome merupakan produk Telkom yang menyediakan akses internet kecepatan tinggi hingga 100 Mbps menggunakan teknologi fiber optic. Selain internet, IndiHome juga menyediakan layanan televisi interaktif (UseeTV) dan telepon rumah. Hingga awal tahun 2018, IndiHome tercatat memiliki lebih dari 3 juta pelanggan yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Penghargaan ini menjadi acuan bagi kami untuk memberikan layanan terbaik kepada pelanggan. Prestasi ini juga menjadikan kami optimis untuk senantiasa menciptakan digital experience terbaik yang mendukung digital lifestyle keluarga dan masyarakat Indonesia,” demikian tutup Mas’ud.
TOP Brand merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan oleh Majalah Marketing dan Frontier Consultant bagi merek-merek yang berhasil memantapkan ekuitas mereknya. Riset dilakukan oleh Frontier Consulting Group melibatkan 14.000 responden yang tersebar di 15 wilayah, diantaranya Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, Makassar, Pekanbaru, Balikpapan, Palembang, Samarinda, Denpasar, Jogjakarta, Malang, Manado, dan Banjarmasin. Selain melalui wawancara langsung (face to face interview), data riset juga dikumpulkan melalui kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data.