JAKARTA, INFOBRAND.ID – Pada Minggu (4/8/2019) siang sekitar pukul 11.45 WIB, aliran listrik di Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, dan sebagian Jawa Tengah padam hingga lebih dari 10 jam. Lantas, bagaimana Perusahaan Listrik Negara (PLN) menanggapi hal ini?
Peristiwa listrik padam secara massal ini pun menjadi perbincangan hangat di beberapa media di Indonesia, bahkan menjadi trending topic di dunia.
PLN awalnya mengatakan penyebab listrik padam adalah karena gangguan pada gas turbin 1 sampai 6 di Pembangkit Listrik Tenaga Uap Cilegon, Banten dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Turbin di Cilegon. Tapi pernyataan ini diralat. Penyebab blackout, kata PLN, adalah gangguan transmisi Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kV Ungaran dan Pemalang.
“Pada saluran udara Ungaran-Pemalang terjadi gangguan pada sirkuit satu, kemudian disusul gangguan sirkuit kedua,” ujar Plt Dirut PLN Sripeni Inten dalam konferensi pers di P2B Gandul, Cinere, Depok.
Hal senada disampaikan Executive Vice President Corporate Communication dan CSR PLN, I Made Suprateka dalam keterangan resminya. Menurut dia, ganggun yang terjadi pada sistem transmisi tersebut menyebabkan transfer energi listrik dari timur ke barat gagal. Lalu, diikuti trip seluruh pembangkit di sisi tengah dan barat Jawa.
“Kami mohon maaf sebesar-besarnya untuk pemadaman yang terjadi. Kami berjanji akan melakukan dan mengerahkan upaya semaksimal mungkin untuk memperbaiki seluruh sistem agar listrik kembali normal,” kata dia.
Hingga Senin (5/8/2019) pagi, aliran listrik di sejumlah wilayah di Jakarta belum kembali normal. Listrik di rumah sebagian warga sempat mengalir, namun kemudian padam kembali. Tak hanya di Jakarta, listrik di kawasan Tangerang Selatan juga masih padam hingga pagi ini.
Terkait peristiwa ini, DPR berencana memanggil PLN dalam waktu dekat. Kabarnya Presiden Joko Widodo juga akan mendatangi PLN hari ini untuk mengetahui lebih detail apa yang terjadi. [ded]