Rabu, 24 April 2024

Follow us:

infobrand
10th INFOBRAND

Local Branding: Jamu is the New Espresso

Posted by: 3209 viewer

Local Branding: Jamu is the New Espresso
Direktur Acaraki Nusantara Persada, Joni Yuwono (dok. Kitchenesia.com)

JAKARTA, INFOBRAND.ID - Jamu dan Mpon-Mpon menjadi primadona sejak pandemi COVID-19 merebak. Penyebabnya yaitu karena dipercaya dapat menjaga daya tahan tubuh dari penularan virus Corona. Hal ini kemudian menjadi peluang yang coba ditangkap oleh Joni Yuwono selaku Direktur Acaraki Nusantara Persada.

Acaraki sendiri merupakan kafe yang secara khusus mengembangkan menu berbasis Jamu. Joni menceritakan awal mula mengembangkan Acaraki yaitu ketika sedang berdiskusi Jamu hampir semua orang menjawab sudah pernah mencoba namun mereka tidak memiliki “ingatan yang baik”. Image yang ditinggalkan yaitu kuno dan pahit.

Nasib jamu tidak seberuntung kopi meskipun sudah dikonsumsi bertahun-tahun lalu, popularitas jamu masih kalah dengan kopi. Jika dibilang jamu adalah kuno, kopi juga kuno.  Jika dibilang rasanya pahit, kopi juga pahit namun orang senang minum kopi bahkan bisa menjadikan ngopi sebagai bagian dari kegiatan sehari-hari.

IKLAN INFOBRAND.ID

Hal ini yang kemudian disadari oleh Joni bahwa tantangan mengembangkan Acaraki yaitu mengubah persepsi jamu dari "minuman pahit dan kuno" menjadi "minuman segar dan sehari-hari". “Misi Acaraki yaitu ingin menjadikan jamu sebagai bagian dari lifestyle,” ujar Joni Yuwono dalam gelaran Indonesia Brand Forum 2020 pada Selasa (30/6) lalu.

Untuk bisa menjadikan jamu sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari, ia percaya harus ada sesuatu yang meningkatkan minat masyarakat terhadap jamu. Maka dari itu, melalui Acaraki berbagai inovasi baik dari segi rasa dan variasi menu terus dilakukan dan termasuk dalam hal penyajian. Jika jamu disajikan dengan cara yang menarik dan modern, perlahan strategi ini akan menghapus image jamu sebagai minuman yang kuno. Joni percaya kedepannya, Jamu is the new Espresso yang memiliki basis fanatik seperti fans kopi.

Saat ini, dalam waktu kurang dari satu tahun, Acaraki telah berkembang memiliki dua cabang: di Kota Tua dan Kemang. Nama Acaraki sendiri diambil dari gelar atau sebutan pembuat jamu tradisional. Diceritakan oleh Joni, Acaraki mengusung konsep dapur terbuka dimana konsumen bisa melihat proses pengolahan minuman jamu mulai dari menimbang takaran, grinder dan menyeduh jamu dengan cara yang sama dengan menyeduh espresso. Dengan menunjukkan proses pengolahan jamu yang modern di harapkan akan meningkatkan minat konsumen terhadap jamu.

Baca berita lainnya di Google News


Share This Article!

Video Pilihan dari INFOBRAND TV

Article Related


Hari Bumi, Allianz Indonesia Jaga Bumi melalui Pelestarian Lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat

Hari Bumi, Allianz Indonesia Jaga Bumi melalui Pelestarian Lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat
INFOBRAND.ID, JAKARTA - Memperingati Hari Bumi, 22 April, Allianz Indonesia senantiasa berkomitmen pada tanggung jawab sosial perusahaan, terutama dal...


Pendiri Puteri Indonesia, Mooryati Soedibyo Tutup Usia

Pendiri Puteri Indonesia, Mooryati Soedibyo Tutup Usia
INFOBRAND.ID, JAKARTA - Pendiri Yayasan Puteri Indonesia, politisi, serta tokoh jamu tradisional, Mooryati Soedibyo Rabu (24/4/2024) ini meninggal dun...


Bergabungnya Tiktok-Tokopedia akan Membuka Pasar UMKM Lebih Luas

Bergabungnya Tiktok-Tokopedia akan Membuka Pasar UMKM Lebih Luas
INFOBRAND.ID, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) Edy Misero menyatakan, bergabungnya dua perusahaan raksasa, Tiktok dan...


Hari Bumi 2024, Blibli Gandeng EcoTouch kelola Limbah Fesyen

Hari Bumi 2024, Blibli Gandeng EcoTouch kelola Limbah Fesyen
INFOBRAND.ID, JAKARTA - Blibli menggandeng EcoTouch untuk mengelola limbah fashion melalui Fashion Take Back Program pada 22 April - 3 Mei 2024 untuk...