JAKARTA, INFOBRAND.ID - PT. Yelooo Integra Datanet Tbk (Passpod) telah merancang sejumlah strategi di tahun 2019. Salah satunya adalah mulai serius memasuki bisnis inbound traveler. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan penjualan, mengingat inbound traveler sendiri belum tersentuh oleh perseroan.
“Pasar inbound traveler memang belum kami sentuh sebelumnya, diharapkan bisa meningkatkan penjualan Passpod pada 2019,” ungkap Wewy Suwanto, Direktur Keuangan dan Operasional Passpod seperti dikutip INFOBRAND.ID dan Bisnis.com, Jumat (21/6/2019).
Selain menggarap pasar inbound traveler, emiten bersandi saham YELO tersebut juga fokus pada strategi lainnya seperti menambah pilihan fitur pada aplikasi, memperluas wilayah pemasaran, dan fokus pada peningkatan kegiatan digital marketing.
“Berbagai fitur, teknologi dan pengembangan bisnis yang dikembangkan Kami harapkan dapat terus meningkatkan kinerja dan posisi Passpod sebagai Digital Tourist Pass terdepan di Indonesia,” kata CEO Passpod, Hiro Whardana.
Dari sisi pengembangan teknologi, tahun ini Passpod telah menambah fitur baru di aplikasi mobile Passpod seperti asuransi perjalanan, perencanaan perjalanan (itinerary planner) dan fitur e-commerce di portal Passpod.com. Saat ini fitur e-commerce telah menjual traveling deals, asuransi, dan berbagai kebutuhan penunjang travel lainnya.
Selain itu, Passpod juga sedang melakukan beta testing untuk fitur chatbot sebagai layanan virtual assistant demi peningkatan layanan konsumen. Fitur chatbot ini diharapkan nantinya dapat melayani pelanggan sejak proses tanya jawab sampai transaksi di platform Passpod selama 7x24 jam.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST)
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Passpod mengumumkan pertumbuhan positif dimana membukukan laba bersih sebesar Rp 2,98 milyar untuk tahun buku 2018. Pertumbuhan positif Passpod salah satunya ditunjang oleh pertumbuhan outbound traveler di Indonesia yang kian meningkat.
Data Asosiasi Travel Agent Indonesia (Asita) menunjukkan bahwa pertumbuhan wisatawan ke luar negeri (outbound traveler) di tahun 2019 ini diperkirakan akan meningkat sebesar 10% dengan jumlah sebesar 10,7 juta wisatawan dengan negara tujuan utama dari wisatawan Indonesia adalah Singapura, Malaysia, Thailand, Jepang dan Korea Selatan.
Selain agenda pengesahan Laporan Tahunan Perseroan tahun buku 2018, Passpod juga melaporkan per 31 Desember 2018 telah menggunakan Rp. 41.795.287.121 atau sebesar 89.94% dari dana hasil penawaran umum perdana saham (IPO) yang berjumlah sebesar Rp46.468.500.000 setelah dikurangi biaya-biaya umum. Dana ini digunakan untuk modal kerja sebesar Rp. 40 milyar seperti penambahan jumlah modem dan infrastruktur lainnya serta pengembangan aplikasi sebesar Rp. 1.4 milyar.
RUPST juga mengumumkan hal-hal sebagai berikut:
- Perseroan menunjuk kembali KAP Mirawati Sensi Idris (Moore Stephens) untuk melakukan audit keuangan dan atau KAP lainnya.
- RUPS memberi wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk bertindak atas nama Rapat Umum Pemegang Saham dalam hal menentukan pembagian tugas dan wewenang direksi serta menentukan remunerasi bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris
- Ade Winata Gho yang sebelumnya menjabat Direktur Independen beralih posisi menjadi Head of Business Development Passpod. Sehingga susunan pengurus perseroan setelah perubahan dapat dilihat sebagai berikut:
o Komisaris Utama: Tiang Cun Hui
o Komisaris: Andrew Suhalim
o Komisaris Independen: Harry K. Nugraha
o Direktur Utama: Hiro Whardana
o Direktur Keuangan dan Operasional: Wewy Suwanto