Pabrikan produk busa uretan PT Inoac Polytechno Indonesia senantiasa melakukan upaya buka diri terhadap kritik dan saran dari para konsumen sebagai pemacu dalam pengembangan dan perbaikan perusahaan.
Plant Manager Inoac Indonesia Iwant Suprijanto mengatakan pendekatan yang dibangun tersebut memberikan dampak positif bagi perseroan, khususnya pada era digital saat ini.
“Yang jelas strategi kami dalam mencapai sukses di era digital adalah tidak pernah anti kritik. Jadi apapun yang dari masyarakat akan kami jadikan masukan untuk kebaikan dan pengembangan perusahaan, khususnya pada perbaikan produk-produk kami,” tuturnya.
Iwant menyebut bahwa teknologi digital telah membawa dampak yang cukup baik dalam pertumbuhan penjualan. Itu sebabnya, porsi promosi serta edukasi produk melalui ranah digital saat ini saat ini telah menyamai segmen offline.
“Porsinya balance saat ini untuk offline dan online, 50%:50%. Untuk yang online-nya sendiri kami bisa dengan cepat menyebarluaskan informasi secara masif dan global secara cepat. Namun, untuk offline-nya juga kami pertahankan, semisal agenda CSR dan event-event marketing” ujarnya.
Adapun untuk platform digital, brand yang berasal dari Jepang tersebut berusaha mengoptimalkan Facebook, Instagram dan Youtube.
“Kami juga punya website resmi yang menawarkan berbagai produk terbaru. Untuk sosmed sendiri kami paling banyak di Instagram dan Facebook,” terangnya.
Keberhasilan dalam memanfaatkan ranah digital tersebut membawa Inoac meraih penghargaan pada ajang Indonesia Digital Popular Brand Awards 2019 yang diselenggarakan oleh TRAS N CO bekerja sama dengan INFOBRAND.ID.
“Ini merupakan bukti eksistensi kami dan transformasi kami pada industri yang telah berubah dalam pendekatan komunikasi dan penjualan. Kami berharap dengan mendapatkan penghargaan ini, brand image kami dapat terangkat,” imbuhnya.
Sebagai informasi, Inoac Indonesia berhasil menggondol penghargaan Indonesia Digital Popular Brand Awards 2019 untuk Kategori Kasur Busa. Capaian tersebut diraih berdasarkan hasil survei yang menyebutkan bahwa tak kurang dari 8100 orang mencari brand ini di internet setiap bulannya.
Dari sisi kinerja, Inoac Indonesia pada sepanjang tahun lalu membukukan pertumbuhan penjualan sebesar 113%. Kinerja moncer tersebut didapat lantaran perusahaan terus melakukan langkah strategis guna membuka ruang untuk berkembang.
“Terget tahun ini kami yakin bisa tercapai, dan hingga semester I/2019 semuanya masih on track,” kata Iwant.
Inoac Indonesia sendiri tercatat memiliki pabrik di Wilayah Karawang dan Tanggerang dengan kapasitas produksi matras sekitar 2.000 ton perbulan.
“Khusus produk matras merupakan backbone kami dengan kontribusi 60% dari total penjualan,”tutupnya.