JAKARTA, INFOBRAND.ID – MECCAYA Pharmaceutical, perusahaan yang membawahi brand Salep 88 mulai menyiapkan skenario sebagai antisipasi bahaya second wave atau gelombang kedua wabah pandemi COVID-19 yang disebut-sebut mulai mengancam Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Presiden Direktur MECCAYA Pharmaceutical, Ricky Surya Prakasa melalui surat elektronik yang diterima INFOBRAND.ID pada Rabu (8/7/2020).
Menurut Ricky, sangat sulit memprediksi dampak pandemi COVID-19 terhadap kinerja perusahaan di tahun 2020 ini. Meski begitu, kata dia, pihaknya sudah mulai mengantisipasinya dengan risk management berdasarkan dua skenario yaitu mulai pulihnya perekonomian pada bulan Juni 2020 (quick recovery) dan September 2020 (late recovery).
“Sebagai antisipasi kemungkinan terjadinya second wave, kami menambahkan skenario pada September 2020 hingga Maret 2021, terutama dengan menganalisa akan adanya disruption di supply chain secara regional dan terjadinya fluktuasi raw material price,” kata Ricky.
IKLAN INFOBRAND.ID
Ricky menambahkan, pihaknya juga menitikberatkan pada kepatuhan terhadap program penanganan COVID-19 yang ditetapkan pemerintah. Dengan begitu, lanjut Ricky, pihaknya menekankan upaya bersama yang lebih efisien, bekerja lebih keras dan lebih berdisiplin diri dengan protokol kesehatan guna meminimalkan risiko tertularnya COVID-19.
“Pada kondisi new normal, jam kerja operasional kami kurangi mulai dari jam 9 pagi sampai jam 4 sore atau 7 jam kerja. Ini dilakukan untuk menghindari keramaian yang terjadi di luar lingkungan MECCAYA seperti jam padat transportasi umum. Kami sangat mengedepankan hal tersebut,” tambahnya.
Ricky berharap, MECCAYA dapat terus menjadi perusahaan farmasi dermatologi berintegrasi yang menghasilkan ragam solusi terbaik untuk kesehatan kulit masyarakat Indonesia.
“Harapan kami kedepannya yaitu dapat terus menghasilkan produk-produk bermutu tinggi yang bertaraf internasional dan MECCAYA meraih status sebagai perusahaan farma dermatologis terdepan di Asia Tenggara di tahun 2025,” tutupnya.
