JAKARTA, INFOBRAND.ID – Di era digital, media sosial merupakan channel yang efektif dalam menyebarkan informasi terkait produk dan layanan BNI Syariah. Demikian Corporate Secretary BNI Syariah, Bambang Soetrisno menyampaikan dalam keterangannya pada INFOBRAND.ID beberapa waktu lalu.
Menurutnya, dalam meningkatkan engagement masyarakat terhadap produk dan layanan, BNI Syariah aktif mengelola 3 (tiga) media sosial yaitu Instagram, Twitter dan Facebook. Dimana kata dia, Instagram dan Twitter BNI Syariah telah berhasil menempati posisi pertama dari jumlah followers dibanding peers (data per 31 Desember 2019).
“Untuk itu, kami menerapkan beberapa strategi untuk mengoptimalkan peran media sosial diantaranya meningkatkan engagement netizen melalui program aktivasi di media sosial seperti kuis maupun kompetisi, serta menyuguhkan konten-konten yang relevan dengan target audience,” ungkap Bambang.
IKLAN INFOBRAND.ID
“BNI Syariah juga memiliki Hasanah Digital Troops, yaitu insan hasanah BNI Syariah sebagai partner BNI Syariah untuk testimoni dan endorsement BNI Syariah, dengan followers Instagram lebih dari 5 ribu,” sambungnya.
Bambang menambahkan, selain secara aktif mengelola media sosial (owned media), BNI Syariah juga meningkatkan awareness dan akuisisi melalui placement iklan dan menulis artikel mengenai perbankan syariah di media digital.
“Dalam membangun komunikasi yang baik dengan stakeholders, BNI Syariah bekerja sama dengan Jurnalis Ekonomi Syariah (JES). Sampai saat ini BNI Syariah telah membentuk komunitas JES di 17 kota yaitu Jakarta, Bandung, Aceh, Padang, Medan, Semarang, Solo, Jogjakarta, Malang, Surabaya, Makassar, Palu, Kendari, Balikpapan, Pontianak, Palembang dan Lombok,” jelasnya.
Kinerja BNI Syariah
Dari sisi bisnis, BNI Syariah pada 2019 lalu telah berhasil menyalurkan pembiayaan sebesar Rp32,58 triliun atau naik 15,13% dari posisi 2018 sebesar Rp28,30 triliun. Kemudian dari sisi liabilitas, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) BNI Syariah pada tahun 2019 mencapai Rp43,77 triliun atau naik 23,31% dibanding tahun 2018 sebesar Rp35,50 triliun.
Sementara untuk pertumbuhan DPK BNI Syariah juga dinilai lebih tinggi dari pertumbuhan industry sebesar 15,23% year on year (data SPS per November 2019 BUS-UUS). Jumlah rekening juga meningkat dari tahun 2018 sebesar 3,01 juta menjadi 3,44 juta di 2019.
IKLAN INFOBRAND.ID
“Strategi yang dijalankan diantaranya dengan bekerjasama dengan Institusi, Perguruan Tinggi, Sekolah, dan Komunitas,” kata Bambang.
Kemudian dari sisi rasio profitabilitas, ROE (Return on Equity) secara signifikan dari 10,53% menjadi 13,54% dan rasio ROA (Return on Asset) juga naik dari 1,42% menjadi 1,82%. Selain itu, BNI Syariah juga berhasil mencatatkan Laba Bersih Rp603,15 miliar pada akhir tahun 2019, naik 44,96% dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp416,08 miliar.
“Kenaikan Laba ini didorong oleh ekspansi Pembiayaan dan kenaikan Dana Murah yang optimal sehingga rasio efisiensi menjadi lebih baik dari tahun lalu. Rasio efisiensi yang membaik dapat dilihat dari rasio Beban Operasional dibanding Pendapatan Operasional (BOPO) dan Cost to Income (CIR) yang mengalami penurunan dibanding tahun lalu. Perbaikan rasio efisiensi antara lain diperoleh melalui sinergi BNI Syariah dengan BNI Induk dalam hal layanan, operasional perbankan, dan optimalisasi marketing communication,” pungkasnya.
