INFOBRAND.ID - Telkomsel, bagian dari Telkom Group yang merupakan Badan Usaha Milik Negara, kini melakukan inovasi dengan mendaur ulang cangkang kartu SIM menjadi paving block dan phone holder melalui program bernama Jaga Bumi.
Wakil Direktur Komunikasi Korporat dan Tanggung Jawab Sosial Telkomsel, Saki Hamsat Bramono, mengungkapkan, "Kami berkomitmen untuk memastikan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan serta memberikan dampak positif secara lingkungan, sosial, dan terhadap pemangku kepentingan."
Biasanya, saat konsumen membeli kartu perdana, hanya kartu SIM yang digunakan dan bungkus serta cangkang kartu SIM sering kali dibuang. Berbeda dengan botol plastik yang memiliki nilai ekonomis lebih tinggi, cangkang kartu SIM sering dianggap memiliki nilai rendah.
Untuk itu, Telkomsel bertekad mengubah limbah cangkang kartu SIM menjadi produk yang berguna. Sejak peluncuran inisiatif Jaga Bumi pada 2022, Telkomsel telah memproduksi 75.000 paving block dan 20.000 phone holder dari limbah tersebut.
"Kami berkomitmen untuk menerapkan prinsip ESG (environment/lingkungan, social/sosial, governance/pemerintahan)," kata Saki.
Jaga Bumi adalah upaya Telkomsel untuk mengurangi dampak perubahan iklim dan menerapkan praktik bisnis berkelanjutan. Selain mendaur ulang plastik, mereka juga menjalankan program loyalitas di mana Telkomsel Poin dapat ditukarkan dengan penanaman pohon. Setiap transaksi seperti pembelian pulsa atau pembayaran tagihan menghasilkan poin yang dapat dikonversi.
Hingga Juli, Telkomsel mencatat 86.758 transaksi penukaran poin dalam program Jaga Bumi, melibatkan 65.433 pelanggan dan setara dengan nilai Rp688.895.000.
"Kesadaran terhadap inisiatif lingkungan sangat mengesankan," tambah Saki.
Untuk mendukung inisiatif ini, Telkomsel bekerja sama dengan pihak ketiga seperti PlusTik untuk produksi paving block dan phone holder serta platform Jejak.in untuk penanaman pohon mangrove di berbagai lokasi di Indonesia, termasuk Ibu Kota Nusantara.