INFOBRAND.ID - Salah satu bisnis waralaba laundry asal Jogjakarta, Melia Laundry baru-baru ini diganjar sebagai merek paling populer di dunia digital tahun 2018 untuk kategori Laundry Satuan dalam penghargaan Indonesia Digital Populer Brand Award (IDPBA) 2018 yang diselenggarakan oleh TRAS N CO Indonesia yang bekerjasama dengan Franchiseglobal.com dan IMFocus Digimarketing Consultant.
“Kami bersyukur sekali bisa mendapatkan penghargaan ini. Dengan begitu kami bisa mengukur sejauh mana perusahaan berkembang,” kata Direktur Utama PT. Melia Pilar Utama, Anna Yulianti pada wartawan INFOBRAND.ID usai menerima penghargaan IDPBA 2018 di Hotel Ayana Mid Plaza, Jakarta Selatan, Kamis (30/8/2018) lalu.
Menurut dia, saat ini sebuah bisnis harus bisa mengikuti perkembangan digitalisasi sesuai dengan kategori bisnisnya masing-masing. Begitu juga dengan Melia Laundry yang dalam waktu dekat ini akan meluncurkan sebuah aplikasi.
“Kami dari Melia Laundry juga akan me-launching sebuah aplikasi bernama Meliaklik di Jogja. Sementara kalau untuk franchisee kita akan luncurkan di tahun 2019 nanti,” katanya.
Nantinya, kata dia, para pelanggan bisa melakukan layanan antar jemput laundry satuan ini dengan menggunakan aplikasi tersebut.
"Ya modelnya seperti ojek online gitu, bisa pesan lewat aplikasi," kata dia.
Tentang Melia Laundry
Melia Laundry sendiri telah berdiri selama 22 tahun sejak tahun 1996 silam di Jogjakarta. Dimana saat itu pendirinya adalah almarhum Fen Saparita (suami dari Anna Yulianti). Kini Melia Laundry berada di bawah kepemimpinan Anna.
Kemudian di tahun 1997 atau setahun bisnis Melia Laundry berdiri, Anna mulai hijrah dari Jakarta ke Jogja untuk membantu almarhum suami mengembangkan bisnis laundry-nya itu.
“Jadi pengalaman saya di Melia Laundry itu sudah 21 tahun. Kalau almarhum sudah 22 tahun,” jelasnya.
Di tahun 2004 atau setelah 8 tahun Melia Laundry berdiri, bisnis ini pun mulai di-franchise-kan. Alasannya untuk bisa terus mengembangkan jaringan bisnisnya hingga ke seluruh Indonesia.
“Saya dulunya itu aktivis di salah satu MLM. Beliau mengatakan kalau Melia bisa mengembangkan network bagus juga ya. Nah, makanya kita putuskan untuk mulai franchise,” tuturnya.
Menurut Anna, dia tidak menemukan kesulitan selama menjalankan bisnis laundry-nya itu. Karena dari awalnya, kata dia, memang sudah disetting berdua dengan suaminya, hanya saja dalam mengelola bisnisnya itu peran dari keduanya berbeda.
“Kenyataannya saya berjalan 22 tahun ini, mau ada kenaikan apapun tidak ada pengaruhnya sama sekali, karena Melia juga kan pangsa pasarnya premium kelas menengah ke atas,” ucapnya.
Melia Laundry menawarkan kepada calon mitra yang ingin bergabung dengan jaringan bisnis laundry satuannya itu. Nilai investasi yang ditawarkan sekitar Rp650 jutaan dengan royalty fee sebesar 8 persen.
“Saat ini workshop kami ada 65 secara keseluruhan,” tutup Anna. [ded]