Public Relation (PR) adalah sebuah profesi yang sudah ada sejak berpuluh-puluh tahun lalu. Hanya bedanya, dulu sebelum internet berkembang pesat seperti sekarang ini, praktisi PR masih bergantung pada media koran, radio dan televisi sebagai kampanyenya. Namun sejak kehadiran teknologi internet, arena pekerjaan PR pun mulai bertransformasi menjadi PR digital.
Sebenarnya tujuan dari PR digital pun tak jauh berbeda dengan PR konvensional yakni untuk memperkenalkan dan mengangkat citra positif perusahaan baik secara internal ataupun eksternal. Namun yang membuat keduanya berbeda adalah media komunikasinya saja. Bila PR konvensional mengerjakan event serta publikasi di media konvensional, PR digital lebih banyak menggunakan media berbasis internet.
Bagi praktisi PR, platform media digital disebut mampu memberikan kekuatan untuk membangun reputasi brand, kredibilitas serta kepercayaan publik. Dengan memahami teknologi ini, praktisi PR diharapkan memahami implikasi aplikasi baru tersebut terhadap perusahaan dan merek yang ditangani. Selain itu, pemahaman user behaviour lokal mutlak diperlukan untuk membangun strategi public relation di dunia maya dengan target konsumen Indonesia.
IKLAN INFOBRAND.ID
Terlebih, data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet (APJII) mencatat bahwa penetrasi pengguna internet di Indonesia mencapai 64,8% di tahun 2018 atau naik sebesar 10,12% dari tahun sebelumnya. Artinya, ada sekitar 171,17 juta jiwa pengguna internet dari total 246,16 juta jiwa penduduk Indonesia berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik). Data tersebut sekaligus membuktikan bahwa internet telah berubah menjadi media yang sangat powerful untuk mendukung segala aktivitas digital PR, tak terkecuali untuk perusahaan Tbk dari berbagai kategori industri.
Untuk itu, TRAS N CO Indonesia, perusahaan consulting terkemuka yang mendedikasikan diri terhadap perkembangan brand & bisnis di Indonesia melakukan survei Top Digital PR Index yang dilakukan sepanjang November 2019 hingga Januari 2020 terhadap 583 perusahaan publik dari 43 kategori industri melalui tiga parameter penilaian yaitu Digital Media Aspect, Digital Sentiment Aspect dan Digital Awareness Aspect.
Survey & Data diolah oleh : TRAS N CO Indonesia
Dari 43 kategori industri yang tersurvei, perbankan telah berhasil menempati urutan teratas. Dimana corporate brand search yang terindex di Google Indonesia mencapai 379.880 pencarian rata-rata per bulan. Selain itu, industri perbankan juga telah banyak diulas di media mencapai 88.239 pemberitaan dengan persentase 86,29% positif dan 13,71% negatif. Tentunya ini menjadi bukti keberhasilan atas kinerja positif untuk industri perbankan dalam mengolah corporate image perusahaan.
IKLAN INFOBRAND.ID
Kemudian di urutan kedua ditempati oleh kategori industri Computer and Service dengan 127.035 pemberitaan yang terdiri dari 88,06% berita positif dan 11,94% berita negatif. Begitu juga dengan corporate brand search untuk industri ini yang tercatat sebanyak 9.680 pencarian di internet setiap bulannya. Artinya, aktivitas yang dilakukan industri ini di internet boleh dibilang cukup aktif yang membuatnya semakin dikenal publik.
Sementara kategori industri Property and Real Estate berhasil menempati urutan ketiga yang dimana dalam melakukan aktivitas PRnya, industri ini telah diulas media sebanyak 28.441 pemberitaan yang memuat 81,34% berita positif dan 18,66% berita negatif. Bahkan setiap bulannya, industri ini juga telah banyak dicari oleh 52.030 pengguna internet di Indonesia yang membuat industri ini semakin populer di dunia digital.
Selanjutnya ada kategori dari industri Transportation yang telah berhasil mencatat corporate brand search mencapai 436.250 pencarian setiap bulannya di Google Indonesia. Selain itu, industri ini juga telah diulas sebanyak 11.140 pemberitaan dengan persentase positif mencapai 80,91% dan persentase negatif 19,09%.
Dan terakhir hasil survei tersebut mencatat bahwa kategori industri Telecommunication telah diulas sebanyak 39.925 pemberitaan di media sepanjang 2019 lalu dengan 85,33%% berita positif dan 14,67% berita negatif. Tentu saja, ini sekaligus membuktikan kalau aktivitas digital PR telah dilakukan secara maksimal oleh industri ini. Terlebih, setiap bulannya industri ini juga telah dicari oleh pengguna internet Indonesia sebanyak 33.760 pencarian yang tentu saja menjadi kekuatan industri ini di dunia digital.
Melihat hasil itu, boleh dibilang perusahaan-perusahaan publik tersebut telah mampu memanfaatkan secara maksimal peran PR digital-nya dalam membangun kepercayaan konsumen khususnya investor untuk memacu pertumbuhan perusahaan di tengah era digitalisasi saat ini.
IKLAN INFOBRAND.ID
Perusahaan-perusahaan public ini juga telah mengolah cara dan fungsi komunikasi mereka di media digital atau internet. Oleh karena itu, PR digital menjadi begitu penting untuk membangun citra positif bagi perusahaan publik. Untuk itu, bagi para praktisi PR, sudah saatnya kini mulai melek digital untuk bisa membangun corporate image menjadi lebih baik lagi. []
