JAKARTA, INFOBRAND.ID – Nilai ekspor kriya atau kerajinan tangan Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini disampaikan oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) Republik Indonesia, Teten Masduki dalam sambutannya di peresmian pameran Indocraft 2020 pada Rabu (11/3) di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta.
Menurut dia, pada tahun 2016 lalu, nilai ekspor kriya Indonesia tembus 740 juta US dolar. Kemudian di tahun 2018 mencapai 776 juta US dolar dan tahun 2018 sebesar 870 juta US dolar.
“Kriya berkontribusi sebesar 15,4% terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) ekonomi kreatif dan 21,99% terhadap distribusi tenaga kerja ekonomi kreatif tahun 2016 sekaligus menjadi sub sektor terbesar setelah kuliner dan fashion,” ujar Teten Masduki.
IKLAN INFOBRAND.ID
Selain kriya, kata dia, neraca perdagangan furniture pada tahun 2018 lalu juga mengalami surplus. Dimana nilai ekspor furniture Indonesia mencapai 1,79 miliar US dolar dan impor mencapai 1,03 US dolar.
“Dan ini bapak presiden sudah minta furniture, home decor untuk jadi salah satu keunggulan nasional untuk didorong ekspornya ke luar negeri. Dan kami sedang mempersiapkan supply chainnya mulai dari bahan baku, SDM dan lain-lain,” jelasnya.
Meski begitu, jika dibandingkan dengan negara lain, Indonesia berada pada peringkat ke-85 global innovation index, masih jauh di bawah Singapura di peringkat 8, Malaysia 35, Vietnam 42, Thailand 43 dan Brunei Darussalam 71.
“Jadi ini tantangan kita semua, pemerintah dan para pelaku usaha di kriya untuk meningkatkan sekaligus memperbaiki peringkat global kita dari 85 ke 40 targetnya. Jadi kegiatan seperti Indocraft ini sangat luar biasa menurut saya,” pungkasnya.
