JAKARTA, INFOBRAND.ID - Kantar Worldpanel Indonesia, sebuah perusahaan riset pasar, meluncurkan hasil pemeringkatan merek-merek di industri fast moving consumer goods (FMCG) yang ada di Indonesia melalui Brand Footprint 2020 yang merepresentasikan 30 juta atau 85% dari total rumah tangga di area Urban Indonesia.
Adapun Brand Footprint meliputi sektor FMCG, seperti makanan, minuman, perawatan rumah, produk susu, produk kesehatan dan kecantikan. Demikian dikutip INFOBRAND dari laman resmi Kantar Worldpanel Indonesia pada Jumat (19/6).
Berikut sorotan utama dari hasil Brand Footprint 2020 di Indonesia Urban:
IKLAN INFOBRAND.ID
- Indomie kembali menjadi merek fast moving consumer goods (FMCG) yang paling banyak dipilih oleh rumah tangga Indonesia. Hampir seluruh rumah tangga Indonesia membeli merek ini dengan frekuensi mencapai 3-4 kali dalam satu bulan. Indomie juga memegang posisi yang kuat di tingkat global, di posisi ke-9 Global Brand Footprint 2020.
- So Klin berhasil menempati posisi kedua. Distribusi yang kuat dan adaptabilitas untuk menyasar strategi promosi yang tepat menjadi faktor utama yang mendukung So Klin untuk menjadi merek produk perawatan rumah tangga paling banyak dipilih di Indonesia.
- Kapal Api mengamankan posisi ke-3 pada Brand Footprint. Ekuitas merek yang solid mendukung So Klin untuk menghimpun basis pembeli yang semakin besar, sehingga mengukuhkan Kapal Api sebagai merek minuman paling banyak dipilih di Indonesia.
- Produk penyedap makanan masih menjadi salah satu produk yang paling banyak dibeli di Indonesia, dengan Royco pada posisi nomor 4. Secara keseluruhan, kondisi ini didukung dengan budaya Indonesia yang menggemari masakan buatan rumah.
- Mie Sedaap merupakan merek mie instan lainnya yang menempati posisi pada daftar 5 teratas, berada pada posisi ke-5.
Sementara di urutan ke-6 hingga urutan 10 ditempati oleh Indofood (urutan 6), Frisian Flag (urutan 7), Lifebouy (urutan 8), serta Downy dan Sunlight yang berhasil naik peringkat dan masuk dalam daftar 10 peringkat teratas di posisi ke-9 dan ke-10. Mereka melakukan inovasi produk baru yang belum pernah ditawarkan oleh merek lain sebelumnya dan di terima dengan baik oleh konsumen.
“Pemain FMCG dapat menerapkan beberapa strategi untuk mendapatkan lebih banyak pembeli, seperti menarik pembeli baru untuk merek tersebut, meningkatkan ketersediaan merek ke sejumlah lokasi geografis, atau bahkan bermain di beberapa kategori,” jelas Direktur Marketing Kantar Indonesia, Fanny Murhayati dalam keterangan resminya.
Sebagai informasi, Brand Footprint merupakan studi tahunan yang dirilis oleh Kantar Worldpanel, mengukur pilihan konsumen melalui metrik Consumer Reach Point (CRP) yang mengobservasi jumlah pembelian rumah tangga dari sebuah brand (penetrasi pasar) dan seberapa sering merek dibeli (frekuensi).
Studi ini merepresentasikan kekuatan merek-merek di 52 negara pada 5 benua, mencakup 22.900 merek yang terdiri dari makanan, minuman, produk susu serta olahannya, produk kecantikan dan kesehatan, juga produk perawatan rumah tangga.
