JAKARTA, INFOBRAND.ID – Meski saat ini eranya sudah digital, tapi sepertinya hal itu tidak berpengaruh besar terhadap penjualan Cahaya Buana Group, perusahaan yang membawahi brand Bigland dan Napolly. Hal ini disampaikan oleh General Manager Cahaya Buana Group, Dede Hasan Senjaya.
Ditemui INFOBRAND.ID pekan lalu di acara Roadshow Forum Brand 2019 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti, Dede menjelaskan bahwa penjualan dari kedua brand itu justru dominan di offline.
“Jadi sebenarnya program digital marketing ini sifatnya hanya membantu branding saja. Bagaimana cara kita menginformasikan kepada customer bahwa kita ada produk furniture dengan merek Bigland dan Napolly,” ujarnya.
Menurut Dede, kontribusi digital marketing terhadap penjualan sangat kecil yaitu sekitar 5 sampai 10 persen. Sementara sisanya masih dominan di offline. Meski demikian, untuk urusan branding, pihak Cahaya Buana Group masih mengandalkan digital.
“Digitalnya apa saja? Kita promosi di Youtube, Facebook dan Instagram. Itu langkah-langkah kita untuk melakukan branding. Kita belum lama di sosial media, kurang lebih sekitar 3 sampai 4 tahun terakhir mulai mencoba branding melalui sosmed khususnya,” kata dia.
Sofa Plastik Pertama di Indonesia dari Napolly
Tahun lalu, Napolly sebagai perusahaan plastik furniture telah menghadirkan sofa plastik injection dengan sistem knockdown yang diklaim sebagai yang pertama di Indonesia. Dengan motif anyaman rotan, sofa plastik ini hadir untuk menyasar market middle up.
“Market kita bukan hanya ke rumah-rumah saja, tapi juga ke hotel-hotel dan tempat umum,” jelas Dede.
Menurut Dede, sofa plastik Napolly ini memiliki beberapa keunggulan seperti packing knockdown yang diklaim lebih mudah dan simple. Sehingga mudah untuk dipindahkan dan dibersihkan.
“Untuk kekuatannya juga terjamin dan kita kasih garansi 5 tahun sampai pecah. Sejauh itu bukan karena unsur kesengajaan,” katanya.
Soal harga, Dede menyebut masih berada di angka yang relatif terjangkau. Untuk ukuran 2+1+1 (2 dudukan tambah 1+1), sofa plastik Napolly ini dibanderol Rp2,5 juta sampai Rp3 jutaan. Sementara untuk ukuran lebih besar 3+2+1 harganya di atas Rp3 jutaan.
Terkait sales growthnya, menurut Dede masih menunjukkan tren positif di semester pertama tahun ini yakni mencapai 50 persen dari segi unit. Dia yakin sampai akhir tahun bisa tumbuh mencapai 100 persen jika dibanding tahun lalu.
“Karena kita juga kan baru setahun ya. Ini bisa bertumbuh kalau kita melakukan pameran secara display. Karena mereka akan coba dulu baru beli,” tutup Dede. [ded]