Rabu, 26 Maret 2025

Follow us:

infobrand
11th INFOBRAND

Perkembangan E-commerce Indonesia: Tren, Tantangan, dan Peluang di 2025

Posted by: Alvin Pratama | 12-02-2025 13:50 WIB | 1705 views

Perkembangan E-commerce Indonesia: Tren, Tantangan, dan Peluang di 2025 Hadi Kuncoro

INFOBRAND.ID-Indonesia terus menegaskan posisinya sebagai salah satu pasar e-commerce dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Hadi Kuncoro, CEO Powercommerce Asia menyatakan bahwa perkembangan ini didorong oleh adopsi digital yang tinggi, peningkatan jumlah pengguna internet, serta tren belanja online yang semakin diterima oleh masyarakat.

"Indonesia memiliki kontribusi terbesar dalam ekonomi digital Asia Tenggara, dengan e-commerce sebagai pendorong utamanya. Hal ini menjadikan Indonesia pasar yang sangat potensial untuk e-commerce," ungkapnya. Walaupun laju pertumbuhan tidak secepat periode pandemi COVID-19, perkembangan e-commerce Indonesia terus meningkat setiap tahunnya, seperti terlihat dari transaksi pada momen 12.12 akhir tahun 2024.

Namun, tantangan ke depan masih ada, terutama dalam memperluas penetrasi pasar ke luar Jabodetabek dan Pulau Jawa, "Berdasarkan data kami, 70% transaksi masih terjadi di area Jabodetabek dan Pulau Jawa. Masih banyak pasar potensial yang bisa dijangkau para brand melalui channel e-commerce," tambahnya.

IKLAN INFOBRAND.ID

Menurut Hadi, tren yang diprediksi akan mendominasi lanskap e-commerce pada 2025 adalah strategi omni-channel dan munculnya kembali community reseller.

"Omni-channel akan menjadi langkah kunci bagi pelaku bisnis, yakni mengintegrasikan seluruh sales channel, baik online maupun offline (B2B, reseller, B2C). Strategi ini harus didukung oleh pendekatan multi-fulfillment untuk menghadirkan produk lebih dekat kepada konsumen," jelasnya.

Tren lainnya adalah pemanfaatan community reseller dan live streaming commerce sebagai model yang efektif untuk menjangkau pasar dengan biaya lebih fleksibel. TikTok, misalnya, diperkirakan tetap menjadi platform yang kuat untuk mendorong strategi direct-to-consumer brand.

Dalam lanskap e-commerce yang semakin kompetitif, brand perlu mengutamakan beberapa strategi penting untuk tetap menyarankan berbagai program diantara nya customer-centricity: Memahami kebutuhan pelanggan dan menciptakan pengalaman yang relevan.

Pemanfaatan Teknologi: Menggunakan AI dan big data untuk memahami tren pasar dan perilaku pelanggan.

IKLAN INFOBRAND.ID

Optimalisasi Omni-channel: Menghubungkan platform online dan offline untuk memberikan pengalaman konsisten.

"Brand juga harus mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan industri. Pemanfaatan big data menjadi kunci utama untuk memahami kebutuhan pelanggan, baik pelanggan setia maupun baru," ujarnya.

Inovasi teknologi seperti AI dan big data juga berperan penting dalam meningkatkan efisiensi operasional. "Contohnya, kami di Powercommerce Asia menggunakan AI untuk prediksi tren, optimalisasi inventori, dan efisiensi dalam fulfillment bagi brand partner kami," tambahnya.

Tahun 2025 diprediksi membawa tantangan besar bagi para brand. Persaingan yang semakin ketat, perubahan preferensi konsumen, dan tuntutan transparansi dalam praktik keberlanjutan akan menjadi tantangan utama. Namun, peluang besar juga tersedia bagi brand yang mampu memanfaatkan teknologi dan strategi omni-channel.

"Integrasi teknologi seperti AI, pemanfaatan big data, dan strategi live commerce akan membantu brand memahami konsumen lebih baik dan menciptakan pengalaman yang lebih personal," jelasnya.

IKLAN INFOBRAND.ID

Selain itu, memperluas pasar ke daerah-daerah di luar Jabodetabek melalui multi-fulfillment menjadi kunci untuk meningkatkan pendapatan dan menjangkau pelanggan baru.

Personalisasi dalam e-commerce menjadi elemen krusial untuk membangun loyalitas pelanggan. Menurutnya, "Rekomendasi produk yang disesuaikan terbukti meningkatkan konversi, sedangkan pelanggan yang merasa diperhatikan cenderung menjadi loyal customers."

Selain itu, membangun komunitas online juga menjadi strategi efektif. Komunitas dapat meningkatkan keterlibatan pelanggan dan menciptakan rekomendasi produk yang autentik melalui program afiliasi dan loyalitas. "Dengan pendekatan yang tepat, komunitas bisa menjadi agen pemasaran yang kuat untuk mendukung keberlanjutan bisnis brand di e-commerce," ujarnya.

Melihat kedepan,Hadi optimis bahwa lanskap e-commerce Indonesia akan semakin matang. Strategi seperti brand.com dan direct-to-consumer (DTC) akan semakin populer untuk mengurangi ketergantungan pada marketplace. Pemanfaatan omni-channel dan jaringan multi-fulfillment juga menjadi solusi strategis bagi brand untuk menjangkau pasar lebih luas dengan efisiensi biaya.

 

Baca berita lainnya di Google News


Share This Article!