Pizza Hut Indonesia Pangkas Rugi 99% di Kuartal I-2025

INFOBRAND.ID, JAKARTA - PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA), pemilik merek waralaba Pizza Hut di Indonesia, berhasil menunjukkan perbaikan kinerja signifikan pada kuartal I-2025. Perseroan mencatatkan penurunan drastis rugi bersih hingga 99,28% menjadi hanya Rp418,57 juta, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp58,67 miliar.

Perbaikan ini turut berdampak pada penyusutan rugi per saham dasar, yang turun tajam dari Rp19,52 menjadi Rp0,14 per saham. Capaian ini menjadi sinyal positif atas upaya efisiensi dan strategi pemulihan yang dijalankan perusahaan sejak tahun lalu.

Dari sisi pendapatan, PZZA berhasil mencatatkan kenaikan penjualan bersih sebesar 10,80% menjadi Rp707,10 miliar, naik dari Rp638,17 miliar pada kuartal I-2024. Kontribusi terbesar masih datang dari segmen makanan yang mencatat penjualan Rp665,72 miliar, sementara penjualan minuman menyumbang Rp41,37 miliar.

IKLAN INFOBRAND.ID

Sejalan dengan peningkatan penjualan, PZZA juga berhasil mencatatkan laba operasi sebesar Rp11,58 miliar, setelah sebelumnya membukukan rugi operasi sebesar Rp60,14 miliar di periode yang sama tahun lalu. Perbaikan ini sebagian besar ditopang oleh efisiensi beban usaha.

Beban penjualan tercatat menurun menjadi Rp451,01 miliar dari Rp453,23 miliar, sedangkan beban umum dan administrasi turun menjadi Rp45 miliar dari Rp49,86 miliar. Pendapatan operasi lainnya juga meningkat menjadi Rp14,22 miliar dari sebelumnya Rp11,27 miliar, sementara beban operasional lainnya sedikit turun ke Rp1,20 miliar.

Secara keseluruhan, laba bruto perusahaan naik signifikan menjadi Rp494,59 miliar dari Rp432,98 miliar, meski beban pokok penjualan meningkat tipis ke Rp212,50 miliar dari Rp205,18 miliar.

IKLAN INFOBRAND.ID

Dari sisi neraca keuangan, total aset PZZA per 31 Maret 2025 tercatat sebesar Rp2,11 triliun, sedikit menurun dibanding akhir 2024 yang mencapai Rp2,13 triliun. Sementara itu, ekuitas tetap stabil di kisaran Rp1,01 triliun dan liabilitas menurun tipis menjadi Rp1,09 triliun.

Dengan kinerja yang semakin membaik dan efisiensi operasional yang terus dijalankan, PZZA menunjukkan sinyal positif untuk keluar dari tekanan kerugian dan menuju profitabilitas yang berkelanjutan.