JAKARTA, INFOBRAND.ID – Kabar mengenai Datsun yang akan segera menghentikan produksinya di Indonesia pada awal tahun 2020 nanti ramai diperbincangkan media otomotif dalam beberapa hari terakhir. Kabar ini diperkuat oleh pernyataan Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Harjanto yang menyebut kalau saat ini Nissan sebagai induk perusahaan Datsun di dalam negeri berencana untuk mengubah strategi bisnisnya di Indonesia.
Dikatakan oleh Harjanto seperti dikutip dari Antara, saat ini Nissan sedang mencari waktu untuk melaporkan secara resmi detil rencana dan perkembangan bisnis Datsun kepada pemerintah. “Informasi sementara yang kami terima, Nissan akan mengubah strategi bisnisnya di Indonesia sesuai dengan arah perkembangan pasar otomotif di Indonesia,” beber Putu.
Rencananya, lanjut Harjanto, Nissan akan memutuskan produksi Datsun Go dan Datsun Go+ pada Januari 2020 mendatang. Faktor penyebabnya adalah karena penjualan yang menurun serta menghindari kenaikan pajak penjualan atas barang mewah untuk kendaraan hemat energi dan harga terjangkau (KBH2) mulai 2021.
“Walaupun menghentikan produksi produk tersebut, Nissan berkomitmen untuk tetap melanjutkan proses manufaktur, namun dengan strategi yang berbeda. Perubahan strategi yang dilakukan oleh Nissan, yakni dengan melakukan lokalisasi komponen utama yakni mesin new Livina,” kata dia.
Sebagai informasi, sepanjang tahun ini, Datsun memang tercatat mengalami penurunan penjualan cukup signifikan. Pada 9 bulan tahun ini, penjualannya hanya mencapai 5.419 unit. Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, terjadi penurunan sekitar 41,9%.
Di sisi lain, Nissan justru tengah mencatatakan kinerja penjualan positif pada periode tersebut. Penjualannya pada Januari—September tercatat mencapai 10.526 unit, tumbuh sekitar 95,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. [ded]