GoTo Buyback Saham Rp 3,3 Triliun untuk Perkuat Modal
Posted by: Zeinal Wujud | 12-05-2025 12:44 WIB | 1300 views

INFOBRAND.ID, JAKARTA - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) akan melaksanakan program pembelian kembali saham (buyback) senilai US\$ 200 juta atau sekitar Rp 3,3 triliun. Rencana ini akan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 19 Juni 2025 dan akan berlangsung paling lama hingga 18 Juni 2026.
Corporate Secretary GOTO, R.A Koesoemohadiani, menjelaskan bahwa buyback ini tidak menggunakan dana hasil penawaran umum maupun pinjaman. “Pembelian kembali saham akan berlangsung selama maksimal 12 bulan, dan tidak melebihi 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor,” ungkapnya dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Senin (12/5/2025).
Saat ini, GOTO sudah memiliki saham treasuri sebanyak 27,79 miliar saham, setara dengan 2,33 persen dari modal disetor. Buyback ini disebut sebagai langkah strategis untuk memberi fleksibilitas lebih dalam pengelolaan modal perusahaan, termasuk mendukung program kepemilikan saham untuk karyawan dan manajemen, serta inisiatif lain di masa mendatang.
“Tujuan pembelian kembali ini antara lain untuk mengoptimalkan struktur modal serta mendukung rencana strategis yang dapat memberikan nilai tambah bagi pemegang saham,” kata Koesoemohadiani.
Buyback akan dilakukan melalui Bursa Efek Indonesia dan di luar bursa, dengan menunjuk PT Ciptadana Sekuritas Asia sebagai pelaksana. Manajemen GOTO menegaskan bahwa program ini tidak akan mengganggu operasional perusahaan karena perseroan memiliki modal kerja yang memadai.
Dari sisi kinerja, GOTO mencatatkan peningkatan pendapatan bersih sebesar 37 persen secara tahunan menjadi Rp 4,2 triliun pada kuartal I 2025. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, pendapatan bersih tercatat Rp 4,07 triliun. Sementara itu, rugi bersih turun menjadi Rp 336 miliar dari sebelumnya Rp 937 miliar.
Beban operasional juga berhasil ditekan, dari Rp 5,02 triliun menjadi Rp 4,42 triliun. Sumber pendapatan terbesar berasal dari jasa pengiriman (Rp 1,39 triliun), disusul imbalan jasa (Rp 1,37 triliun), dan layanan pinjaman (Rp 763 miliar).
Secara tahunan, sepanjang 2024 GOTO mencatatkan kerugian sebesar Rp 5,46 triliun—turun signifikan 94 persen dibanding kerugian tahun sebelumnya yang mencapai Rp 90,5 triliun. Pendapatan bersih grup meningkat menjadi Rp 15,89 triliun, meskipun total aset turun dari Rp 54 triliun di 2023 menjadi Rp 43 triliun pada 2024.
Direktur Utama GoTo Group, Patrick Walujo, menyatakan bahwa perusahaan terus mencari cara efektif untuk bersaing dan memperluas jangkauan konsumen. “Kami melihat peningkatan signifikan dalam jumlah pengguna dan berharap tren ini terus berlanjut pada 2025,” ujarnya dalam pernyataan tertulis, Rabu (12/3/2025).
Dengan buyback ini, GoTo memperkuat komitmennya dalam membangun fundamental keuangan yang sehat, sekaligus membuka ruang bagi inisiatif strategis yang memperkuat posisi di tengah persaingan industri digital.
Baca berita lainnya di Google News