Indomaret Terus Pimpin Pasar Waralaba Minimarket di Indonesia
Posted by: Andry Winanto | 18-09-2019 15:35 WIB | 11583 views

Jaringan ritel minimarket terbesar di Indonesia, Indomaret, terus melanjutkan eksistensinya dalam kancah industri franchise di Tanah Air, khususnya pada segmen ritel. Hal tersebut dibuktikan Indomaret dengan ambil bagian pada gelaran Franchise & License Expo Indonesia (FLEI) 2019 yang berlangsung di JCC Senayan, Jakarta pada 13-15 September.
Tidak tanggung-tanggung, entitas usaha yang terafiliasi dengan Salim Grup tersebut mengaku telah berhasil menjaring 120 mitra hot prospect selama tiga hari pameran berlangsung. Kepada Redaksi, Regional Franchise Manager Indomaret Bambang Sugeng Wibowo mengatakan, angka tersebut merupakan estimasi awal dari banyaknya calon investor yang telah menyatakan minat bergabung.
“Sebenarnya angka itu [investor] lebih banyak lagi. Namun, kami menyaringnya dan memperkirakan ada sekitar 120 pemodal yang benar-benar serius untuk berbisnis bersama kami,” ujarnya di Jakarta, Minggu malam (15/9).
Menurut dia, prospectus usaha yang diboyong Indomaret menjadi salah satu keunggulan tersendiri yang sulit untuk dilewatkan oleh para calon mitra. Terlebih, eksistensi brand ini telah teruji dapat survive terhadap perkembangan zaman dengan terus unggul selama puluhan tahun.
“Indomaret merupakan usaha ritel waralaba yang operating sistem-nya kami kelola secara profesional. Untuk itu, investor tidak perlu ikut campur dan pusing bagaimana menjalankan bisnis ini. Bisa dibilang ini merupakan pasif income yang menarik bagi pengusaha yang bergabung,” tuturnya.
Dalam mempertahankan kepemimpinan pasar, brand yang mulai di-franchise-kan pada 1997 tersebut selalu menghadirkan produk-produk unggulan dalam setiap gerainya. Produk berkategori ready to eat (RTE) dan ready to drink (RTD) menjadi andalan Indomaret dalam menggaet market di Indonesia. Belum lagi kemampuan membaca peluang dengan mendiversifikasikan usaha melalui model gerai yang berbeda seperti Indomaret Point yang menjadikan jaringan ritel ini semakin terdepan.
“Kami merupakan pemain terbesar di Indonesia untuk segmen minimarket. Saat ini terdapat lebih dari 17.000 cabang Indomaret di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, 30% diantaranya merupakan gerai yang diwaralabakan, sisanya 70% merupakan jaringan yang kami kelola sendiri,” imbuhnya.
Adapun sampai dengan akhir tahun, brand yang pertama sekali beroperasi pada 1988 itu menargetkan dapat membuka 1.000 lebih outlet baru di berbagai wilayah di Indonesia.
“Masih on track hingga saat ini untuk achieve target itu,” tegas Bambang.
Dari sisi investasi, bos Indomaret tersebut menuturkan bahwa calon investor hanya perlu mengeluarkan dana mulai dari Rp370 juta hingga Rp400 juta untuk dapat bergabung. Nantinya, dana tersebut digunakan untuk membeli franchise fee dan paket sistem kelola usaha. Nominal diatas merupakan estimasi biaya diluar sewa lahan atau ruko.
“Kami juga akan full support pelatihan SDM, supply barang, hingga pada hal mendetail seperti display barang,” katanya.
Ketika Redaksi menanyakan soal pertumbuhan penjualan yang dibidik pada sepanjang tahun ini, Bambang enggan merinci berapa besaran yang dimaksud. Akan tetapi, dia memastikan bahwa growth revenue yang di targetkan oleh stakeholders pasti lebih tinggi dibandingkan angka inflasi tahunan.
“Semua pelaku ritel di Tanah Air harus bersaing dengan sehat dalam berbisnis. Indomaret sendiri berharap dengan hadirnya kami dimasyarakat dapat semakin berkontribusi dalam memajukan investasi di dalam negeri sembari terus bertambah jumlah gerainya,” tutup Bambang.
Baca berita lainnya di Google News