Penjualan Mobil Naik 5% di April 2025, Toyota Masih Dominasi Pasar Nasional
Posted by: Zeinal Wujud | 12-05-2025 20:40 WIB | 964 views

INFOBRAND.ID, JAKARTA - Industri otomotif Indonesia mencatatkan pertumbuhan penjualan mobil secara wholesales sebesar 5 persen pada April 2025 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan dari pabrik ke dealer (wholesales) mencapai 51.205 unit, naik dari 48.764 unit pada April 2024.
Meski demikian, kinerja penjualan ritel atau retail sales justru mengalami penurunan. Pada bulan yang sama, jumlah mobil yang benar-benar dibeli konsumen tercatat 57.031 unit, turun 3,2 persen dibandingkan April tahun lalu yang mencapai 58.890 unit.
Penurunan penjualan terlihat lebih signifikan jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Dibandingkan Maret 2025, wholesales pada April turun 27,8 persen dari 70.895 unit. Retail sales pun ikut tertekan dengan penurunan 25,5 persen dari sebelumnya 76.582 unit.
Secara akumulatif sepanjang Januari hingga April 2025, tren penjualan mobil menunjukkan pelemahan. Total wholesales selama empat bulan pertama tahun ini mencapai 256.368 unit, lebih rendah 2,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencatatkan 264.014 unit. Penjualan retail juga turun 7,7 persen menjadi 267.514 unit dari sebelumnya 289.917 unit.
Di tengah dinamika ini, Toyota tetap menjadi pemimpin pasar mobil nasional. Pada April 2025, Toyota mencatatkan penjualan retail tertinggi sebanyak 18.619 unit. Posisi kedua ditempati Daihatsu dengan 9.801 unit, disusul Honda yang menjual 4.539 unit.
Berikut daftar 10 merek mobil dengan penjualan retail tertinggi pada April 2025:
- Toyota – 18.619 unit
- Daihatsu – 9.801 unit
- Honda – 4.539 unit
- Mitsubishi – 4.355 unit
- Suzuki – 4.077 unit
- BYD – 3.531 unit
- Hyundai – 1.703 unit
- Chery – 1.549 unit
- Wuling – 1.293 unit
- Denza – 847 unit
Meski wholesales meningkat, pelaku industri tetap perlu mewaspadai pelemahan penjualan ritel dan volatilitas bulanan yang tinggi. Hal ini menandakan adanya tantangan dalam menjaga daya beli konsumen dan kestabilan pasar otomotif domestik.
Baca berita lainnya di Google News