JAKARTA, INFOBRAND.ID - PT Sinergi Inti Plastindo Tbk resmi melakukan pencatatan saham perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (14/11) lalu. Dengan kode ESIP, produsen plastik ini resmi menjadi emiten ke-45 di tahun 2019 atau perusahaan ke-659 yang tercatat di BEI.
Dalam penawaran umum perdana saham, perseroan melepas 190 juta saham baru atau sebanyak-banyaknya 29,69 persen dari modal yang disetor dengan harga Rp163 per saham. Harga saham tersebut naik 69,33 persen (Rp113) ke level Rp276 di awal perdagangan.
Dari aksi korporasi ini, perseroan mengantongi dana dari hasil IPO senilai Rp30,97 miliar. Dimana dana hasil IPO setelah dikurangi biaya emisi seluruhnya akan digunakan untuk membeli tanah dan bangunan dengan total luas 5.511 meter persegi. Tanah dan bangunan ini akan digunakan sebagai pabrik untuk meningkatkan kapasitas produksi dan volume penjualan perseroan.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama PT Sinergi Inti Plastindo Tbk, Eric Budisetio Kurniawan. Menurut dia, langkah untuk listing di bursa merupakan bagian strategis perseroan dalam meningkatkan kapasitas produksi dan tata kelola perseroan yang lebih baik. Perseroan menunjuk PT LUOB Kay Hian Sekuritas dan PT NongHyup Korindo Sekuritas Indonesia selaku Joint Lead Underwritter.
Seperti diketahui, perseroan telah menyelesaikan pembangunan pabrik kedua di Cikupa, Tangerang, Banten yang bisa mulai dioperasikan pada Januari 2020. Saat ini, kata Eric, pihaknya sedang mempersiapkan mesin-mesin produksi.
Peningkatan kapasitas pabrik ini akan berjalan dalam dua tahap. Pertama adalah peningkatan kapasitas produksi dari 2.800 ton plastik menjadi 5.600 ton plastik selama 2019-2020 dengan menambah sepuluh lini mesin. Kedua adalah penambahan menjadi 7.800 ton dari 5.600 ton yang berlangsung pada 2021-2022.
Eric menyampaikan, peningkatan kapasitas ini dilakukan karena utilisasi pabrik ESIP yang pertama sudah mencapai 90%. Terlebih lagi, perusahaan ini berencana untuk mendiversifikasi dan memperluas sasaran pemasarannya.
"Kami ingin diversifikasi ke produk yang dibutuhkan segmen industri seperti e-commerce. Kebutuhan kemasan mereka banyak sekali. Kalau saat ini, kami lebih banyak ke tradisional market yang mengincar segmen rumah tangga," kata Eric.
Sebagai pemanis, perseroan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 152 juta waran seri I yang menyertai saham baru atau sebanyak-banyaknya 33,78% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru.
Setiap pemegang 5 saham baru berhak memperoleh 4 waran seri I, di mana setiap 1 waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham baru perseroan yang dikeluarkan dalam portepel. Waran seri I yang diterbitkan mempunyai jangka waktu pelaksanaan 2 tahun dengan harga pelaksanaan waran seri I sebesar Rp240 setiap saham.