Jum'at, 26 April 2024

Follow us:

infobrand
10th INFOBRAND

Seminar Nasional Tentang Daya Saing Industri Gula di Era Industri 4.0

Posted by: 2257 viewer

Seminar Nasional Tentang Daya Saing Industri Gula di Era Industri 4.0
Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) B. Didik Prasetyo (kedua dari kiri) bersama Rektor Institus Pertanian Bogor (IPB) Dr. Arif Satria (kedua dari kanan) usai melakukan penadatanganan MoU mengenai Kerjasa

Institut Pertanian Bogor bekerjasama dengan dengan PT. Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Persero menyelenggarakan Seminar Nasional dengan tema “Daya Saing Industri Gula di Era Industri 4.0” pada tanggal 23 Agustus 2018 di Hotel Salak The Heritage, Bogor, Jawa Barat. Seminar ini menghadirkan Staf Khusus Kepala Staf Kepresidenan RI, Ibu Avanti Fontana, PhD. sebagai keynote speaker, serta tiga orang pembicara yaitu Rektor IPB Dr. Arif Satria SP, M.Si, Direktur Utama PT RNI B. Didik Prasetyo, dan Prof. Dr. Ahmad Erani Yustika, Staf Khusus Kepresidenan bidang ekonomi dan juga merupakan Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya. Seminar ini dihadiri oleh para direktur anak perusahaan PT. RNI (Persero), para direktur BUMN terkait, dosen, Himpunan Alumni IPB, mahasiswa dan para praktisi.

Selama beberapa dekade terakhir produktivitas gula di Indonesia seperti jalan di tempat karena tidak mengalami peningkatan yang signifikan. Di dalam keynote speech-nya Dr. Avanti Fontana menyampaikan bahwa menurut sejarah pada tahun 1930-an industri gula nasional pernah mencapai masa kejayaan. Dengan luas tanam 196,6 ribu hektar, produksi gula mencapai 2,91 juta ton, produktivitas 14,79 ton/hektar dan tingkat rendemen 11,32%. Namun, kondisi industri gula nasional dewasa ini justru sebaliknya.

Problematika industri gula di Indonesia pada kenyataannya cukup kompleks. Permasalahan tersebut tidak hanya pada tataran on-farm tetapi juga off-farm, tetapi juga karena adanya dualisme komoditas/pasar, dan tata niaga yang tidak efisien. Dampaknya, tingkat efisiensi dan produktivitas industri gula rendah dan tidak kompetitif. Ditambah lagi permasalahan impor, ketersediaan stok dan hal lainnya berkaitan dengan regulasi yang dianggap masih belum efektif dan efisien. Berbagai hal tersebut menjadi permasalahan serius yang dapat mempengaruhi daya saing industri gula nasional.

IKLAN INFOBRAND.ID

Di sisi lain, perkembangan industri dunia saat ini telah bergeser ke era Industri 4.0. Era industri ini ditandai dengan perubahan yang sangat pesat di era digital. Pemerintah Indonesia melalui Kementrian Perindustrian telah menyiapkan sebuah roadmap (peta jalan) yang disebut sebagai Making Indonesia 4.0. Peta jalan tersebut disusun dalam rangka implementasi sejumlah strategi memasuki era Industri 4.0. Terdapat lima sektor utama yang difokuskan untuk penerapan awal teknologi dalam menghadapi era tersebut, salah satu diantaranya yaitu sektor makanan dan minuman, dimana industri gula masuk di dalamnya. Strategi implementasi yang disusun untuk sektor makanan dan minuman diintegrasikan dengan pemanfaatan teknologi canggih yang merupakan ciri utama dari era Industri 4.0.

Melalui adanya peta jalan Making Indonesia 4.0, mau tidak mau, industri gula di dalam negri dengan segala permasalahannya yang kompleks, harus mampu menyesuaikan diri untuk berubah mengikuti perkembangan era Industri 4.0. Oleh karena itu, Seminar Nasional tentang “Daya Saing Industri Gula di Era Industri 4.0” diselenggarakan untuk mengeksplorasi lebih dalam tentang bagaimana kesiapan dan daya saing industri gula di era disrupsi tersebut.

Rektor IPB, Dr. Arif Satria menyampaikan dalam presentasinya bahwa strategi peningkatan daya saing industri gula di era Revolusi Industri 4.0 dapat dilakukan melalui inovasi teknologi informasi dan komunikasi (ICT) pada berbagai aspek di industri gula, mulai dari aspek produksi, keterkaitan rantai suplay, investasi, hingga ke aspek penelitian terintegrasi, peningkatan kapasitas dan lainnya. Selain itu, karena permasalahan industri gula lebih pada permasalahan sosial, maka yang diperlukan ialah edukasi melalui pendampingan petani. Apabila revolusi industri 4.0 diimplementasikan oleh industri gula nasional, maka harus dibarengi dengan peningkatan kapasitas petani sehingga bisa saling mendukung.

Sementara itu Dirut PT RNI, B. Didik Prasetyo di dalam presentasinya menyampaikan bahwa masih banyaknya ruang untuk peningkatan daya saing dan inovasi di industri gula. Setiap bagian dari tanaman tebu mulai dari pucuk, daduk hingga batang dapat diolah menjadi berbagai macam produk yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Dirut RNI ini juga menyampaikan bahwa untuk menghadapi Industri Gula 4.0, budidaya tebu harus dikembangkan dengan sistem terintegrasi dari hulu ke hilir melalui pemanfaatan Internet of Things (IoT) dan Artificial Intelegence (AI) dan pola pikirnya harus Go Beyond industri gula. Oleh karena itu, perlu dilakukan inovasi operasional industri tebu baik on-farm maupun off-farm dan aspek lain di luar industri gula.

Berbagai permasalahan dan kemelut di industri gula nasional bukannya tidak mungkin untuk diurai dan dicarikan solusinya. Peran teknologi dalam memudahkan konektivitas dan akses pada big data yang menjadi salah satu karakteristik dari Industri 4.0 dapat digunakan sebagai alat untuk membuat industri gula menjadi lebih efektif dan efisien sehingga mampu meningkatkan daya saing. Selain itu, kerjasama berbagai pihak tentunya sangat diperlukan agar terbentuk sinkronisasi dan integrasi dalam berbagai proses mulai dari hulu hingga hilir di industri gula nasional.

IKLAN INFOBRAND.ID

Salah satu yang perlu dilakukan yaitu melalui perombakan sistem tata niaga gula di Indonesia. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Prof. Dr. Ahmad Erani Yustika yang memberikan beberapa poin rekomendasi yang bersifat jangka panjang dalam upaya perombakan sistem tata niaga gula tersebut. Diharapkan kedepannya industri gula nasional dapat lebih siap untuk menyesuaikan diri dengan era Industri 4.0 sehingga dapat mendongkrak daya saing dan kembali berjaya di tataran global.

 

Baca berita lainnya di Google News


Share This Article!

Video Pilihan dari INFOBRAND TV

Article Related


Tahun Ini, CSR CIMB Niaga Fokus pada Perbaikan Gizi

Tahun Ini, CSR CIMB Niaga Fokus pada Perbaikan Gizi
INFOBRAND.ID, JAKARTA - Kegiatan corporate social responsibility (CSR) PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) tahun ini akan fokus pada pengentasan gizi...


PT Timah Serahkan 3.000 Kakap ke Warga Sawang Laut

PT Timah Serahkan 3.000 Kakap ke Warga Sawang Laut
INFOBRAND.ID, JAKARTA - PT Timah Tbk menyerahkan 3.000 ekor bibit kakap putih kepada warga Desa Sawang Laut Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau,...


Qualcomm Luncurkan Snapdragon X Plus Buat Tenagai Laptop dengan AI

Qualcomm Luncurkan Snapdragon X Plus Buat Tenagai Laptop dengan AI
INFOBRAND.ID, JAKARTA - Perusahaan teknologi Qualcomm secara resmi merilis dan mengumumkan chip terbaru mereka bernama Snapdrgon X Plus untuk berperfo...


Triwulan I 2024, BRI Salurkan Kredit UMKM Rp1.089,41 Triliun

Triwulan I 2024, BRI Salurkan Kredit UMKM Rp1.089,41 Triliun
INFOBRAND.ID, JAKARTA - Wakil Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) Catur Budi Harto menyampaikan bahwa pembiayaan kredit untuk...