INFOBRAND.ID, JAKARTA - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) memperkenalkan hunian tapak ramah lingkungan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, dengan memanfaatkan bata interlock dari semen hijau. Inisiatif ini bertepatan dengan perayaan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia.
Langkah ini mendukung kebijakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mempercepat penerapan pembangunan berkelanjutan (green construction) melalui penggunaan bahan bangunan yang ramah lingkungan dalam proyek IKN.
“Semen hijau merupakan hasil inovasi SIG yang diproduksi dengan material dan proses ramah lingkungan, serta didukung oleh riset dan pengembangan untuk menghasilkan produk dengan emisi lebih rendah tanpa mengorbankan kualitas,” jelas Donny Arsal, Direktur Utama SIG, dalam keterangan resmi yang dikutip Senin (19/8/2024).
Menurut Data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2023, Indonesia menghadapi backlog perumahan mencapai 9,9 juta unit, dengan 26,9 juta rumah tangga tidak memiliki akses ke hunian layak. Pemerintah terus berupaya untuk mempercepat penyediaan perumahan guna mengatasi masalah backlog tersebut.
SIG menyikapi hal ini dengan menghadirkan rumah tipe 36 untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang dibangun menggunakan bata interlock dari semen hijau. Bata interlock, yang merupakan hasil riset terapan, memiliki mekanisme kerja seperti sistem lego, memungkinkan pemasangan yang lebih efisien dan mudah dibandingkan material konvensional.
Proses konstruksi menggunakan bata interlock diklaim lebih cepat karena tidak memerlukan perendaman bata, pembuatan cetakan atau bekisting, serta aplikasi bahan perekat atau plester tambahan.
Selain rumah contoh, SIG juga menerapkan solusi beton inovatif berbasis semen hijau, termasuk beton untuk perbaikan jalan, beton dekoratif, dan paving block berpori untuk mengatasi kawasan tergenang.
Penggunaan material ramah lingkungan yang mempercepat proses konstruksi dinilai sebagai solusi konkret untuk mendukung pemerintah dalam menyediakan hunian layak. SIG siap mempertahankan posisinya sebagai pemimpin di industri bahan bangunan, dengan terus berinovasi dalam produk bahan bangunan ramah lingkungan dan rendah karbon.
“Semen hijau SIG memiliki jejak karbon 21-38 persen lebih rendah dibandingkan semen konvensional dan mengandung lebih dari 90 persen komponen dalam negeri. Kombinasi aspek lingkungan dan TKDN yang tinggi menjadikan produk SIG sangat relevan untuk Proyek Strategis Nasional, termasuk IKN,” tambah Donny Arsal.
SIG telah berkontribusi dalam pembangunan IKN sejak Desember 2022, memasok 695 ribu ton semen untuk berbagai proyek, termasuk Istana Negara, Kantor Presiden, dan Lapangan Upacara di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), serta proyek jalan tol dan bandara IKN. Produk SIG juga digunakan dalam proyek Bendungan Sepaku, yang mendukung kebutuhan air baku di IKN.
Untuk memperluas kontribusinya dan memastikan pembangunan berkelanjutan di IKN, SIG membangun ekosistem bisnis sinergis melalui kerja sama dengan PT Bina Karya (Persero), Badan Usaha Otorita IKN. SIG juga bergabung dalam pemegang saham PT Karya Logistik Nusantara (KLN), konsorsium BUMN Karya yang akan mengelola pasokan beton dan logistik untuk proyek IKN.
Langkah strategis ini menjadi peluang bagi SIG untuk memasok semen hijau dan solusi berkelanjutan di IKN, mendukung pertumbuhan bisnis, dan memperluas manfaat positif dari pembangunan ramah lingkungan. Menteri BUMN Erick Thohir menyambut positif inovasi semen hijau SIG sebagai bagian dari transformasi BUMN dan kontribusi nyata dalam menjaga lingkungan serta mengurangi dampak perubahan iklim.
“BUMN berkomitmen untuk terus menjaga lingkungan Indonesia, termasuk melalui inovasi semen hijau oleh SIG yang mampu mengurangi emisi hingga 38 persen dibandingkan semen konvensional,” tegas Erick Thohir.