JAKARTA, INFOBRAND.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendatangi kantor pusat Perusahaan Listrik Negara (PLN) Senin (5/8/2019) pagi usai peristiwa mati lampu massal yang terjadi di Jakarta dan sebagian Jawa Tengah, Jawa Barat serta Banten hingga lebih dari 10 jam, Minggu (4/8/2019) kemarin. Bahkan beberapa wilayah masih padam hingga Senin pagi.
Dalam kunjungannya, Jokowi mempertanyakan manajemen PLN yang tidak mampu mengatasi persoalan ini dengan baik. Dia menilai, PLN tak bisa bekerja dengan cepat dan baik. Padahal peristiwa serupa pernah terjadi di Jawa dan Bali pada 17 tahun lalu. Atas kejadian ini PLN dinilai tidak belajar dari pengalaman sebelumnya.
Baca juga: Mati Lampu Massal Jadi Trending Topic Dunia?
Jokowi mengatakan seharusnya PLN memiliki cadangan rencana jika terjadi gangguan. Namun hal itu tak dilakukan sehingga pemadaman listrik pun terjadi di sejumlah wilayah di Jawa.
“Tentu saja ada contingency plan, back up plan. Pertanyaan saya kenapa tidak bekerja dengan cepat. Saya tahu pernah kejadian 17 tahun lalu Jawa-Bali, harusnya itu bisa jadi pelajaran agar kejadian kembali lagi. Kita tahu ini tidak hanya merusak reputasi PLN tapi banyak juga hal di luar PLN yang dirugikan,” ujar Jokowi saat meminta penjelasan direksi PLN atas pemadaman listrik.
Selain mengganggu kinerja beberapa provider yang menyebabkan internet naik turun, menurut Jokowi, beberapa transportasi umum juga terdampak akibat padamnya listrik kemarin. Contoh saja MRT Jakarta dan KRL.
“Misalnya MRT, sebab itu saya ingin disampaikan yang simpel,” kata Jokowi.
Baca juga: Listrik Padam Massal Lebih dari 10 Jam, PLN?
Sebelumnya Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahynai bahkan mengatakan pihaknya sejak Minggu sore melakukan investigasi internal atas mati lampu massal ini.
“Ya tentunya investigasi internal akan dilakukan mencari road coast. Namun untuk melihat independensi, kami dari PLN akan menunjuk tim independen. Kami membutuhkan waktu,” kata Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani saat memimpin konferensi pers di kantor Gardu Induk PLN, Cinere Depok, Jawa Barat pada Minggu sore.
Ketika disinggung berapa lama waktu yang dibutuhkan PLN terkait investigasi tersebut, Sripeni sempat tak bisa berkomentar banyak. [ded]