JAKARTA, INFOBRAND.ID - Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung satu tahun lebih telah berdampak pada perkembagan bisnis di dunia. Salah satu industri yang paling terkena dampak pandemi adalah industri penerbangan, karena industrinya didukung oleh mobilitas masyarakat dari dan ke berbagai daerah, yang pergerakannya dibatasi selama masa pandemi.
Akibatnya pendapatan dari maskapai turun drastis dalam setahun terakhir. Penutunan di sektor penerbangan dan perubahannya juga mempengaruhi industri pariwisata. Isentia, organisasi intelijen media terkemuka di Asia-Pasifik, mengungkap tren dan situasi terkini yang dihadapi industri penerbangan di Indonesia.
Yang pertama, saat ini bisnis maskapai tengah berusaha bangkit dari keterpurukan dan menghidupkan kembali sektor penerbangan. Beberapa langkah dilakukan dengan melakukan promosi, iklan dan menjual tiket yang lebih murah. Namun demikian, upaya tersebut belum cukup untuk menghidupkan kembali industri sepenuhnya. Di satu sisi, antar pemain maskapai juga bersaing satu sama lain dengan menawarkan promo yang paling menarik.
IKLAN INFOBRAND.ID
Maskapai nasional Indonesia; Garuda Indonesia, misalnya, menawarkan promosinya melalui 'Garuda Indonesia Online Travel Fair'. Pameran virtual telah menarik perhatian netizen yang antusias untuk mendapatkan tiket dan siap terbang pada kesempatan berikutnya. Ini adalah praktik yang baik yang dapat dimanfaatkan maskapai lain dalam inisiatif pemasaran di kedepannya.
Jessica Aditya, Analis Senior Insights, Indonesia dalam siaran media yang diterima infobrand.id mengungkapkan, untuk bertahan dan pulih, maskapai penerbangan harus cepat beradaptasi dengan perubahan kebutuhan penumpang. Mengawasi apa yang orang katakan atau pikirkan melalui media sosial dapat memberikan wawasan bagi industri untuk mengambil strategi yang tepat.
Menjalani Rapid Test atau tes PCR hingga dinyatakan bebas virus corona menjadi keharusan bagi penumpang pesawat. Untuk memenuhi hal tersebut, beberapa maskapai menawarkan pengalaman terbang yang bebas repot melalui tes COVID-19 gratis.
Rendy Ezra Mangara, Research Manager Indonesia, menambahkan, slogan 'Ingat Pesan Ibu' yang mulai dikampanyekan pada awal Oktober 2020 merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 dan mengajak masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan. Kedepannya, maskapai dan agen perjalanan harus memastikan bahwa protokol kesehatan dipatuhi secara ketat oleh penumpang untuk mendorong konsumen mempercayai keselamatan penerbangan dan pengalaman perjalanan secara keseluruhan.
Pemerintah telah memutuskan untuk melarang orang pergi ke kampung halaman mereka untuk Idul Fitri tahun 2021. Keputusan ini diikuti dengan kebijakan pelarangan moda transportasi, termasuk transportasi udara, beroperasi pada periode 6-17 Mei 2021.
IKLAN INFOBRAND.ID
Namun demikian, dengan transformasi bisnis ke digital menjadi salah satu upaya yang perlu diambil oleh maskapai penerbangan untuk bertahan dan berkembang sebagai bisnis sampai perjalanan dan penerbangan tidak lagi kaku dan sulit, dari segi proses. Maskapai perlu memanfaatkan kebutuhan pasar yang terus berkembang dan beradaptasi untuk membuat paket yang dipersonalisasi yang mencakup tes COVID-19, akomodasi di fasilitas karantina dan hotel yang aman, kebutuhan penting COVID-19 (yaitu masker, sanitiser), bahkan peralatan kesehatan, termasuk peluang untuk membeli kursi sehingga mereka dapat secara sosial menjauhkan diri dari penumpang lain.
Terakhir, maskapai penerbangan juga dapat memberikan kemudahan penjadwalan ulang atau pemesanan ulang penerbangan ini tergantung pada batasan dan kebijakan yang mungkin diterapkan pada waktu tertentu. Hal ini untuk mengamankan kepercayaan pembeli bahwa maskapai mengutamakan kepatuhan terhadap inisiatif pemerintah.
Yudha Prawira, Insights Manager, Indonesia meyakini, dengan menjalankan langkah tersebut, industri penerbangan tetap bertahan di tengah pandemi COVID-19 dengan melakukan berbagai strategi antara lain konsistensi dalam menerapkan protokol kesehatan. Meski begitu, perlu ada strategi jangka panjang yang harus diterapkan perusahaan penerbangan agar tetap eksis, dan mampu mempertahankan eksistensinya di industri.
