Guna mempercepat proses bisnis, Pelabuhan Tanjung Priok terapkan aplikasi daring. Hal itu dilakukan untuk mengetahui secara cepat pergerakan keluar masuk kapal di pelabuhan.
Seiring dengan kemajuan teknologi, Pelabuhan Tanjung Priok berupaya untuk melakukan penyesuaian. Terbaru, Pelabuhan Tanjung Priok menerapkan aplikasi layanan pemanduan dan penundaan kapal berbasis daring.
Layanan kapal berbasis daring itu disosialisasikan dengan go-live marine operating system (MOS). Aplikasi MOS akan terintegrasi dengan aplikasi pelayanan kapal, sekaligus merupakan bentuk dukungan terhadap sistem layanan kapal Inaportnet Kementerian Perhubungan.
"MOS merupakan sistem yang di desain guna meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelayanan pemanduan dan penundaan kapal di pelabuhan," ujar Mulyadi, General Manager PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II Cabang Pelabuhan Tanjung Priok , Kamis (4/10/2018).
Sebelumnya, layanan permohonan pandu/tunda kapal (towage dan pilotage) di Pelabuhan Tanjung Priok dilakukan secara manual. Hal tersebut dianggap terlalu menyita waktu. Dengan adanya MOS memberikan kemudahan dan efisiensi bagi planner dalam optimalisasi dan penyesuaian kebutuhan kapal terhadap resource, real time record pelayanan, adanya status track and tracing resources.
"Ini sebagai upaya melakukan pembenahan proses bisnis dengan meninggalkan layanan pemanduan dan penundaan kapal secara manual untuk beralih ke sistem digital port," tambah Mulyadi.