JAKARTA, INFOBRAND.ID - Konsep Corporate Shared Value (CSV) telah dijalankan dengan baik oleh sejumlah perusahaan di Indonesia. Berkat program Corporate Social Responsibility yang dibalut dengan konsep CSV, pun terbukti memberikan dampak berkelanjutan, tidak hanya pada bisnis perusahaan yang menjalankan, tapi juga memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat yang terlibat.
Demikian terungkap dalam proses penjurian Top CSV Award 2021 yang digelar INFOBRAND, bekerjasama dengan TRAS N CO Indonesia, dan dan Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Airlangga, Selasa dan Rabu (7-8/9/2021). Tri Raharjo, CEO TRAS N CO Indonesia sekaligus Dewan Juri penjurian tersebut mengungkapkan, beberapa temuan menarin dari penjurian yang dilakukan.
Dijelaskan, ada pendekatan berbeda dilakukan oleh perusahaan dalam menjalankan CSV, yaitu dengan memasukkan permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat ke dalam program. Tujuannya adalah agar kedua belah pihak, perusahaan dan masyarakat yang terlibat, mendapatkan manfaat dari program CSV yang dijalankan.
Penjurian yang diikuti oleh 11 perusahaan dengan produk barang dan jasa, masing-masing memiliki program yang sangat menarik. Salah satu contoh adalah, PT Bintang Toedjoe, dikenal sebagai perusahaan obat dan herbal, memiliki program Taman Herbal Bejo. Program tersebut berangkat dari permasalahan ketersediaan bahan baku, karena kebutuhan bahan baku jahe merah untuk produk herbal Bejo Jahe Merah sangat besar. Karena itu perusahaan menggandeng 597 petani untuk menanam jahe merah.
“Menurut saya, yang menarik, mereka berangkat dari kebutuhan bahan baku. Sementara pasokan masih terbatas, sehingga membuat program CSV dengan membuat taman itu,” ungkap Tri.
Tidak hanya itu, menurut Tri yang dikenal sebagai peneliti dan pengamat Brand di Indonesia ini, aktivitas CSV yang dijalankan oleh perusahaan juga efektif untuk aktivitas branding. Branding yang dilakukan oleh perusahaan, mereka melakukan publikasi dari program yang mereka lakukan, sosial media, dan website mereka. Selain itu juga media elektronik youtube dan TV.
“Ketika mereka melakukan itu, akan meningkatkan brand awareness dari sisi perusahaan dan produk,” jelas Tri.
Dewan Juri yang lain, Bpk. Drs. Mas Achmad Daniri, MEc sebagai anggota Dewan Pakar KNKG dan Ketua Umum Asosiasi GRC Indonesia mengatakan, konsep CSV sebenarnya sudah lama di dikenalkan, namun dalam aplikasinya di Indonesia boleh dibilang adalah tren baru.
Kata kunci dari program CSV adalah pada pemetakan kepentingan atau kebutuhan stageholder. Kalau sudah memahami kepentingan, dari para stageholder, tentu akan lebih mudah dalam merumuskan atau mengembangkan bisnis CSR yang saling memberikan manfaat.
“CSV itu pendekatan, kalau CSR itu program. Yang indah, CSR dilakukan menggunakan pendekatan CSV,” jelas Achmad Daniri.
Dia berharap, dengan semakin banyak perusahaan yang membuat program CSR, membuat program perusahaan makin banyak yang membuat program menggunakan pendekatan CSV. Dengan demikian, maka akan lebih mudah memberikan kontribusi terhadap SDGs. Kalau ada kontribusi semua perusahaan terhadap SDGs, makin banyak tidak ada yang miskin, pendidikan yang lebih bagus.
Dewan Juri ketiga, Dr. Gancar C Premananto, CMD yang dikenal sebagai mentor CSV mengatakan, mengubah mind set kegiatan CSR menjadi CSV masih membutuhkan waktu. Banyak pelaku CSR, masih belum benar-benar memahami konsep CSV. Beberapa perusahaan telah benar-benar memahami CSV, dan prosesnya. Bahkan telah melakukan pengukuran efektivitas dan dampak even dengan menggunakan SROI.
“Beberapa yang lain, belum secara lengkap mendeskripsikan kegiatannya, dan belum melakukan pengukuran dampak dengan SROI. Terus semangat berbagi dan membangun kesejahteraan masyarakat dengan tetap membangun kemanfaatan bagi perusahaan. Tidak lupa untuk selalu mencoba mencari hal-hal baru dalam berbagi, termasuk mencari dunia Baru yang belum pernah mendapatkan manfaat CSV dari perusahaan,” imbuh Gancar.
Sementara itu, Susilowati Ningsih, selaku CEO INFOBRAND GROUP mengatakan, TOP CSV Award 2021, sebuah apresiasi penghargaan yang diberikan kepada perusahaan yang telah merancang dan berhasil menjalankan program CSV (Creating Shared Value) hingga menciptakan nilai ekonomi (economic value) dan nilai sosial (social value) yang berkelanjutan.
Proses penilaian terhadap peserta perusahaan yang telah menjalankan program CSV dilakukan 2 tahap, yaitu; proses pengumpulan data melalui desk research dan pendaftaran yang dilakukan oleh perusahaan peserta yang memiliki program CSV dan telah menjalankan program CSV tersebut. kemudian, Dewan Juri melakukan tahap seleksi tahap awal menjadi 54 peserta perusahaan untuk tahap penilaian selanjutnya.
Untuk pengumuman penjurian tahap 1 akan dilakukan pada hari senin, tanggal 13 September 2021 melalui surat pengumuman secara resmi yang kami kirimkan ke Perusahaan Peserta Nominasi TOP CSV Award 2021. Selanjutnya, penghargaan TOP CSV Award 2021 akan diberikan bersamaan dengan pengelangaraan Webinar Nasional pada tanggal 14 Oktober 2021, dengan Tema "CSR to CSV".
“Webinar bertujuan mengedukasi para pelaku CSR untuk melakukan transformasi program CSR menjadi CSV (Creating Shared Value) bukan hanya konsen pada dampak sosial saja tetapi juga dampak ekonomi,” ujar Susi.
Susi juga berharap, dalam proses penjurian TOP CSV Award 2021 adalah meningkatnya kepercayaan diri perusahaan untuk terus menciptakan program CSV berkelanjutan, yang tentunya mampu memberikan solusi terhadap persoalan-persoalan ekonomi, lingkungan dan sosial. Dari seluruh perusahaan peserta penjurian tahap 1 program CSV yang dijalankan sungguh luar biasa, memiliki unsur nilai ekonomi dan nilai sosial, dan siapa pun perusahaan yang berhasil meraih penghargaan TOP CSV Award 2021 dari proses penjurian yang berlangsung.
“Penghargaan TOP CSV Award 2021 tersebut merupakan bukti keberhasilan atas program CSV yang dijalankan perusahaan. Dan kami sangat mengapresiasi hal itu,” tutup Susi.