Tupperware Gagal Bertahan, Resmi Tutup Setelah 33 Tahun di Tanah Air
Posted by: Alvin Pratama | 14-04-2025 11:45 WIB | 214 views

INFOBRAND.ID-wadah penyimpanan makanan dan minuman Tupperware resmi menghentikan operasionalnya setelah beroperasi selama 33 tahun di Indonesia. Mengutip laman Instagram Tupperware, keputusan itu merupakan kebijakan dari induk perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat. Di negara asalnya, perusahaan terus mengalami kerugian dan sudah mengajukan kepailitan pada September 2024, sehingga memaksa Tupperware menghentikan operasionalnya di banyak negara, termasuk Indonesia.
"33 tahun bukanlah waktu yang singkat. Dalam kurun waktu itu, Tupperware telah menjadi bagian dari dapur, meja makan, dan momen berharga keluarga Indonesia," tulis manajemen melalui unggahan di Instagram resmi perusahaan.
Meskipun baru resmi diumumkan hari ini, Tupperware sejatinya sudah menghentikan operasionalnya sejak 31 Januari 2025. Kejatuhan Tupperware sejatinya sudah terlihat sejak beberapa tahun silam. Pada April 2023, saham Tupperware anjlok hingga 50% setelah perusahaan mengumumkan sedang menyewa penasihat keuangan untuk memperbaiki struktur modalnya. Hal ini memicu kepanikan investor di pasar modal. Saham Tupperware telah anjlok sekitar 84% sejak November 2022. Saat itu, perusahaan pertama kali menyampaikan kekhawatiran tentang kemampuannya untuk terus beroperasi. Kinerja Tupperware sebenarnya sempat mengalami peningkatan tajam selama dua tahun pertama pandemi Covid-19. Harga sahamnya melonjak menjadi US$ 37 karena kebijakan lockdown mendorong penjualan peralatan dapur. Namun demikian, perusahaan mengalami kesulitan keuangan akhir-akhir ini. Perusahaan menyalahkan kendala keuangan yang disebabkan biaya bunga pinjaman jauh lebih tinggi dari sebelumnya.
Kabar kebangkrutan Tupperware mulai tercium pada September 2024 setelah beredar kabar perusahaan sedang bersiap mengajukan pailit dan meminta perlindungan pengadilan. Menurut sumber Bloomberg, Tupperware meminta penasihat hukum dan keuangan, untuk membahas pengajuan kebangkrutan tersebut. Saham Tupperware anjlok 57,51% ke level US$0,5099 (Rp 7.818) di Bursa New York karena berita ini pada penutupan perdagangan Senin (16/9/2024). Persiapan kebangkrutan ini menyusul negosiasi yang berlarut-larut antara Tupperware dan para kreditornya mengenai restrukturisasi utang senilai lebih dari US$700 juta (Rp 10,73 triliun). Para kreditor setuju untuk memberikan ruang bernafas pada persyaratan pinjaman yang dilanggar tahun ini. Namun, kondisi keuangan perusahaan terus memburuk.
Baca berita lainnya di Google News