JAKARTA, INFOBRAND.ID – Chairman dan Founder Ciputra Group, Ir Ciputra meninggal dunia di Singapura, Rabu (27/11) dini hari pukul 01.05 waktu setempat. Ia menghembuskan nafas terakhirnya di usia 88 tahun. Pelopor real estate itu meninggalkan seorang istri bernama Dian Sumelar, serta empat orang anaknya yakni Rina Ciputra Sastrawinata, Junita Ciputra, Cakra Ciputra, dan Candra Ciputra.
Ciputra boleh dibilang sebagai salah satu contoh entrepreneur tersukses di Indonesia. Grup usahanya kini telah membawahi puluhan bahkan ratusan perusahaan yang bergerak di bisnis properti. Tak heran kalau almarhum menjadi sosok penting dibalik sukses tiga korporasi properti raksasa yakni PT Pembangunan Jaya (1961), PT Metropolitan Development (1970), dan Ciputra Group (1981).
Ciputra yang lahir di kota kecil Parigi, Sulawesi Tengah pada 1931 silam ini juga merupakan pendiri asosiasi perusahaan properti terbesar di Indonesia yakni Realestat Indonesia (REI). Pria yang memiliki nama Tjie Tjin Hoan ini merupakan anak ketiga dari pasangan Tjie Sim Poe dan Lie Eng Nio dengan latar belakang keluarga sederhana.
IKLAN INFOBRAND.ID
Baca juga: Bos Properti Ciputra Tutup Usia
Dalam perjalanan bisnisnya, Ciputra memulainya dari nol, melewati jalan terjal berliku dan bukan warisan dari orang tuanya. Ia berhasil mendirikan CV Daya Cipta saat duduk di bangku kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) Fakultas Arsitektur. Saat ini CV Daya Cipta berganti nama menjadi PT Perentjana Djaja.
Kemudian di tahun 1961, gebrakan besarnya dimulai dengan membidani PT Pembangunan Jaya. Dan kemudian pada 1981 membangun bendera Ciputra Development dengan modal hanya Rp10 juta.
Saat ini, omset perusahaannya sudah mencapai sekitar Rp5 triliun per tahun. Namun, omset sebesar itu belum memuaskan Ciputra. Karena itu, dia menargetkan jumlah itu bisa mencapai dua kali lipat dalam satu hingga dua tahun ke depan. Ciputra punya dalih atas ketidakpuasannya. Menurutnya, tak ada kata puas bagi seorang pengusaha.
Ciputra seakan tidak merasa puas dengan hasil yang diraihnya. Ia pun selalu berinovasi pada proyek-proyek pembangunannya. Tengok saja pada Taman Impian Jaya Ancol. Sebanyak 11 unit fasilitas baru ditambahkan pada tempat rekreasi itu untuk dijadikan taman impian dunia. Dunia Fantasi, Dunia Dongeng, Dunia Sejarah, Dunia Petualangan, dan Dunia Harapan, menjadi kesatuan yang tidak bisa dilewatkan saat berwisata ke tempat itu.
IKLAN INFOBRAND.ID
Tidak hanya itu saja, Ciputra juga terus memanjakan gagasannya. Ia ingin mengembangkan dunia pendidikan Indonesia. Sekolah Ciputra telah berdiri di Surabaya. Sekolah yang terdiri dari Kelompok Bermain, Taman Kanak-kanak, SD hingga SMA ini, telah dirintisnya sejak tahun 1996.
Sekarang, di Surabaya, juga telah berdiri Universitas Ciputra. Ia berharap melalui dunia pendidikan, bisa menciptakan dan mencari penerus-penerusnya sebagai seorang enterpreneur.
Kini, Ciputra telah tutup usia. Semoga pengalaman hidupnya bisa menjadi inspirasi bagi kita semua.
Selamat jalan Pak Ciputra.
