Kamis, 22 Mei 2025

Follow us:

infobrand
11th INFOBRAND

UMKM Indonesia Mengglobal: Kata Oma Buktikan Camilan Tradisional Punya Daya Saing Dunia

Posted by: Alvin Pratama | 29-04-2025 10:42 WIB | 629 views

UMKM Indonesia Mengglobal: Kata Oma Buktikan Camilan Tradisional Punya Daya Saing Dunia Kata Oma

INFOBRAND.ID-Setelah melewati banyak krisis, mulai dari krisis moneter hingga pandemi Covid-19, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tetap survive. UMKM terbukti sebagai penyangga perekonomian di Indonesia dari dulu hingga sekarang. Peran UMKM sangat penting. Pertama, penyerap tenaga kerja, sekitar 97% dari total tenaga kerja di Indonesia. UMKM membantu mengurangi angka pengangguran, terutama di sektor informal dan pedesaan.

Peran kedua, pendorong pertumbuhan ekonomi. UMKM telah menjadi tulang punggung ekonomi, terutama saat terjadi krisis (seperti 1998 dan 2020), ketika sektor besar banyak yang tumbang. Peran ketiga adalah pemerataan ekonomi. UMKM tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia, bahkan sampai ke pelosok desa. Ini membantu memperkecil ketimpangan ekonomi antar wilayah.

Selain itu, UMKM mendorong lahirnya para pengusaha, inovasi dan kreativitas. Banyak UMKM bergerak di sektor kreatif (fesyen, kuliner, kerajinan tangan, dan sebagainya), membawa inovasi baru yang memperkaya budaya dan produk lokal. UMKM menjadi pintu masuk utama bagi masyarakat untuk berwirausaha, melatih jiwa bisnis, kemandirian, dan inovasi.

IKLAN INFOBRAND.ID

IBOS EXPO 2025

Tak kalah pentingnya, peran UMKM adalah sebagai ketahanan ekonomi nasional. Karena jumlahnya banyak dan fleksibel, UMKM lebih cepat beradaptasi terhadap perubahan ekonomi dibandingkan korporasi besar

Merujuk data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kementerian KUKM) di 2023, jumlah pelaku usaha UMKM mencapai sekitar 66 juta. Kontribusi UMKM mencapai 61% dari pendapatan domestik bruto (PDB) Indonesia atau setara Rp9.580 triliun. Selain itu, UMKM mampu menyerap sekitar 117 juta pekerja, 97% dari total tenaga kerja nasional dan mampu menghimpun hingga 60,4% dari total investasi di Indonesia.

Deputi Bidang Usaha Menengah Kementerian UMKM, Bagus Rachman, menyampaikan pentingnya kolaborasi antara pelaku usaha, pemerintah, dan media dalam memajukan UKM Indonesia. “Kami terus mendukung UKM dalam meningkatkan kualitas dan daya saing mereka untuk berkembang,” ujarnya di Jakarta, baru-baru ini.

IKLAN INFOBRAND.ID

TOP INNOVATION CHOICE AWARD 2025

Mengacu data tersebut, Indonesia mempunyai basis ekonomi nasional yang kuat lantaran jumlah UMKM yang membludak dan daya serap tenaga kerja sangat besar. Namun, jumlah UMKM yang bisa menembus pasar internasional tidaklah banyak. Indonesia menghadapi berbagai tantangan agar UMKM lokal bisa go global.

Salah satu UMKM yang patut diperhitungkan adalah Kata Oma. Produk camilan telur gabus ini dibesut oleh Furiyanti yang berhasil meraih The Best UMKM dengan mencatatkan pembelian tertinggi di antara puluhan ribu UMKM lainnya pada pameran Industri Kreatif & UMKM di ajang BRIlianpreneur di tahun 2020. Dan sejak tahun 2021, Kata Oma memulai pasar ekspor ke beberapa negara seperti Amerika, Australia, China, Filipina, Taiwan dan sebagainya.

Perjalanan Kata Oma

IKLAN INFOBRAND.ID

JASA PRESS RELEASE

Berawal dari pembuatan kue kering telur gabus buatan sang oma untuk anak cucu, camilan ini tanpa pengawet, tanpa MSG pada tahun 1980 ini selalu menjadi kegemaran keluarga dan kerabat yang dinanti di setiap acara kumpul keluarga.

Atas permintaan keluarga dan kerabat yang begitu menyukai telur gabus buatan oma dari resep legendarisnya, mereka kemudian memasarkannya dengan nama Telur Gabus CoooCok tahun 2016.

Berikutnya, bisnis oma dilanjutkan oleh putri serta kedua rekannya dalam skala yang lebih besar. Brand CoooCok pun diubah menjadi Kata Oma pada 22 Desember 2018 dengan tetap melestarikan resep warisan sang nenek.

Tahun 2019, pada kuartal pertama, Kata Oma mulai dipasarkan melalui reseller dengan menggandeng 50 reseller dan mampu melakukan penjualan 300 karton. Selanjutnya, kuartal keempat mulai masuk jalur perdagangan modern didistribusikan oleh Unifam, sehingga bisa masuk ke supermarket premium seperti Food Hall, Ranch Market, Famers Market, Kem Chicks, Yogya Group, Aeon Supermarket, Market City, Lotte Mart dengan penjualan melesat 1.000 karton. Dan penjualan terus berkembang hingga pernah mencapai titik tertinggi di angka 3.000 karton.

Tahun 2020, Kata Oma meluncurkan varian baru dengan tema Rasa Otentik Indonesia dan meluaskan pemasaran. “Tahun 2020 Kata Oma juga mendapat penghargaan Best UMKM Award dari BRIlianpreneur 2020. Penjualan Kata Oma masuk 10 besar di Alfamart untuk kategori CamilanTradisional dan masuk 3 besar di Indomaret untuk kategori CamilanTradisional,” jelas Furiyanti, Business Owner Kata Oma.

Pada 2021, distribusi produk Kata Oma tersedia di seluruh Indonesia. Hebatnya, pertumbuhan penjualan pun melesat 300% dengan bantuan 1.000 reseller yang bergabung dan memasarkan ke lebih dari 30.000 channel modern trade se-Indonesia. Channel modern itu antara lain Indomaret, Alfamart, Superindo dan FamilyMart.

“Tahun 2021 itu juga, kami mulai memasarkan ekspor produk Kata Oma ke beberapa negara, seperti Amerika, Australia, China, Filipina, Kamboja, Taiwan dan sebagainya,” dia menambahkan.

Tahun 2023, Kata Oma meluncurkan ulang varian rasa Sambal Balado untuk melengkapi tiga rasa sebelumnya, yaitu Original/Keju, Gula Aren dan Telur Asin.

Tahun 2025, Kata Oma bergabung dengan Unifam secara menyeluruh. Berbekal kualitas dan citarasa autentik Indonesia, Kata Oma sekarang tersedia di: Amerika, Australia, Filipina, Malaysia. Sedangkan dalam proses adalah di Korea Selatan, Singapura, Kamboja serta Vietnam

“Kata Oma Telur Gabus terus membawa misi oma untuk menyediakan camilan alami yang aman dikonsumsi seluruh anggota keluarga. Keunggualan Kata Oma adalah brand & positioning yang kuat, camilan tradisional yang autentik, tekstur renyah, resep sejak tahun 1980, bahan alami, tanpa pengawet, bebas gluten, proses higienis dan kontral kualitas ketat,” jelas Furiyanti.

Dari budak korporat jadi pebisnis

Furiyanti adalah sosok anak bungsu dari 4 bersaudara. Dia mengungkap kesuksesan yang berhasil diraih tidak terlepas dari peran dan dukungan keluarga, terlebih pola asuh kedua orang tuanya. Sosok ayahnya yang dingin dan pekerja keras, sementara ibunya yang hangat dan dekat dengan anak banyak mengajarkan nilai-nilai luhur kehidupan.

Sebelum menjadi entrepreneur, Furiyanti adalah sosok wanita karier yang malang-melintang di dunia korporat. Semua berawal saat dia kuliah di Australia, tepatnya di Curtin University jurusan Marketing and Public Relations (PR). Lulus kuliah, dia langsung pulang ke Tanah Air dengan bekerja di salah satu agensi komunikasi (PR agency) ternama dan tempat magang kerjanya di kala itu. Selanjutnya, dia menjadi communication specialist di berbagai perusahaan. Sejumlah jabatan mentereng pun pernah disandangnya, mulai level eksekutif hingga direksi.

Sebelum merintis bisnis camilan Kata Oma, Furiyanti pernah mendirikan perusahaan bernama Dream Centre. Saat mengelola Dream Centre, Furiyanti terkadang membawa telur gabus dan melihat rekan-rekannya suka sekali ngemil jajanan telur gabus.

Tak disangka telur gabus tersebut buatan ibunya banyak disukai orang sekitar. Seiring berjalannya waktu, Furiyanti semakin serius menekuni bisnis rintisannya tersebut hingga akhirnya di tahun 2018, dia mantap menggunakan brand Kata Oma.

Dalam membangun bisnis, proses jatuh-bangun adalah hal yang biasa. Hal itu juga dialami Furiyanti bersama dengan Kata Oma. Tantangan itu terus ada, terlebih terkait aspek terpenting dalam bisnis yakni 4P (production, price, promotion dan place) serta distribusi. Untuk mengatasi hal tersebut, dia menerapkan sejumlah strategi. Contohnya, menggunakan bahan yang segar dengan menerapkan standar tinggi agar menjaga kualitas produk.

Lalu terkait promosi, Kata Oma menggunakan sistem reseller di fase awal. Menurut Furiyanti, teknik tersebut jauh lebih murah dan efektif untuk memasarkan produk. Selain itu, bisnis yang baik adalah yang menjawab suatu permasalahan konsumen. Dia mencontohkan bagaimana produknya menyasar target konsumen, yakni ibu-ibu muda.

Strategi bisnis tersebut menopang laju bisnis Kata Oma. Berangkat dari bisnis rumahan, kini brand tersebut telah mempekerjakan setidaknya 40 karyawan. Itu tidak termasuk ribuan reseller yang tersebar di berbagai penjuru Tanah Air.

Furiyanti mengungkapkan, kunci keberhasilannya adalah fokus serta menerapkan time-management yang baik dalam kesehariannya. “Kalau mau sukses bisnis apa pun, modalnya adalah fokus," ujar Furiyanti. Selain itu di tengah kesibukannya, Furiyanti tak lupa meluangkan waktu untuk diri sendiri alias work-life balance

Baca berita lainnya di Google News


Share This Article!

Video Pilihan dari INFOBRAND TV