DRMA Bidik Penjualan Rp6,5 Triliun pada 2026
DRMA menargetkan penjualan Rp6,5 triliun pada 2026 sebagai bagian dari proyeksi bisnis dan strategi ekspansi di industri komponen otomotif.
DRMA memproyeksikan pertumbuhan penjualan dan menyiapkan langkah ekspansi bisnis.
INFOBRAND.ID, Jakarta - PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) menyampaikan proyeksi penjualan yang lebih tinggi pada tahun depan di tengah dinamika industri otomotif. Perusahaan komponen otomotif yang berada di bawah Triputra Group tersebut menargetkan penjualan 2025 mencapai sekitar Rp6 triliun, atau naik sekitar 10 persen dari estimasi penjualan 2024 sebesar Rp5,5 triliun. Hingga kuartal III-2025, perseroan mencatat penjualan Rp4,4 triliun.
Presiden Direktur DRMA, Irianto Santoso, menyampaikan bahwa target penjualan tahun depan telah disiapkan. "Untuk tahun depan, kami memperkirakan target penjualan sekitar Rp6,5 triliun," ujarnya. Ia menambahkan bahwa penyusunan target kinerja masih berlangsung. "Saat ini, penyusunan target (kinerja) masih dalam proses dan terus disesuaikan dengan peluang-peluang yang ada," kata Irianto.
Selain target penjualan, DRMA juga menargetkan laba dengan margin di atas 10 persen. Hingga kuartal III-2025, Net Profit Margin (NPM) perusahaan berada di kisaran 11 persen, sementara Gross Profit Margin (GPM) tercatat sekitar 19 persen. Laba bersih hingga kuartal III mencapai Rp420 miliar. Perusahaan menargetkan laba bersih pada akhir 2025 mencapai Rp600 miliar, atau meningkat 3,6 persen dibandingkan realisasi laba tahun 2024 sebesar Rp579 miliar.
Untuk mendukung pencapaian tersebut, DRMA mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar Rp300 miliar hingga Rp400 miliar. Sumber pendanaan akan disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Irianto menyampaikan bahwa proyeksi laba tahun berjalan memberi ruang bagi penggunaan dana internal. "Dengan proyeksi laba tahun ini yang berpotensi mencapai lebih dari Rp600 miliar, pendanaan internal sebenarnya sudah mencukupi," ujarnya. Namun demikian, perseroan juga membuka kemungkinan menggunakan fasilitas perbankan. "Namun demikian, kami tetap mempertimbangkan untuk memanfaatkan sebagian dukungan pendanaan dari mitra perbankan," kata Irianto.
DRMA menyatakan bahwa strategi pertumbuhan tetap mengombinasikan langkah organik dan anorganik. Dalam beberapa waktu terakhir, perusahaan mengumumkan rencana akuisisi PT Mah Sing Indonesia senilai Rp41 miliar. Menurut Irianto, tujuan pengambilalihan saham mayoritas perusahaan tersebut berkaitan dengan produk yang dihasilkan Mah Sing Indonesia, yaitu komponen otomotif berbahan plastik seperti bemper, dashboard, dan door trim. "Jadi tujuan kita memang untuk menambah portofolio, khususnya di segmen kendaraan roda empat," ujarnya.
Dengan target penjualan DRMA yang terus dikembangkan serta strategi ekspansi yang disiapkan, perusahaan memproyeksikan kinerja yang berkelanjutan di tengah kondisi industri yang kompetitif. Proyeksi ini mencakup target penjualan Rp6,5 triliun pada 2026 sebagai bagian dari upaya memperkuat posisi di sektor komponen otomotif.


