Edukasi Keamanan Pangan bagi UMK Kuliner Perempuan
Program edukasi keamanan pangan bagi UMK kuliner perempuan memperkuat kapasitas usaha dan mendukung peningkatan kualitas produk pangan olahan.
Pelaku UMK perempuan mengikuti pelatihan keamanan pangan dalam program Kedai Kreatif 2025.
INFOBRAND.ID, Jakarta - Frisian Flag Indonesia (FFI) kembali berkolaborasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk memberikan edukasi keamanan pangan bagi para pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) di sektor pangan olahan. Inisiatif ini digelar melalui program “Frisian Flag Dukung UMK – Kedai Kreatif 2025” yang menargetkan perempuan pelaku usaha kuliner rumahan. Fokus kegiatan ini adalah memperkuat pemahaman mengenai keamanan pangan sebagai bagian penting dalam membangun usaha yang sehat, kompetitif, dan bernilai ekonomi.
Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia, Andrew F. Saputro, menegaskan bahwa program Orang Tua Angkat (OTA) UMK Pangan Olahan yang digagas BPOM memiliki peran strategis dalam mendorong kemandirian ekonomi masyarakat. Ia menyampaikan, “Program ini penting karena membantu pelaku UMK, terutama perempuan, memahami standar keamanan pangan olahan sesuai ketentuan pemerintah. Hal ini sejalan dengan misi kami ‘Nourishing Indonesia to Progress’ bahwa kemajuan bangsa harus dimulai dari kepatuhan terhadap standar keamanan pangan yang melindungi kesehatan masyarakat.”
Kolaborasi FFI dalam mendorong UMK di bidang pangan olahan mendapat apresiasi dari Direktur PMPUPO BPOM, Agus Yudi Prayudana. Ia menjelaskan komitmen lembaganya dalam memperkuat kompetensi UMK melalui pendampingan dan edukasi berkelanjutan.
“BPOM secara mandiri maupun bersama para Orang Tua Angkat UMK Pangan Olahan, termasuk dengan Frisian Flag Indonesia, terus menjalankan berbagai program pemberdayaan untuk memperkuat UMK pangan olahan dan memastikan keamanan pangan di Indonesia. Setiap pelaku UMK pangan juga memiliki kewajiban untuk menjamin keamanan produk mereka, mulai dari penyediaan dan penyimpanan bahan baku, proses pengolahan, penyajian, hingga distribusi,” ujar Agus.
FFI telah menjadi bagian dari program OTA UMK Pangan Olahan BPOM sejak 2021 dan secara konsisten memberikan pelatihan peningkatan kapasitas kepada para pelaku usaha. Pada tahun yang sama, FFI meluncurkan Kedai Kreatif, sebuah inisiatif yang mendorong perempuan untuk mengembangkan bisnis kuliner berbasis produk yang aman, lezat, dan bernilai jual.
Pada pelatihan tahun ini, sebanyak 270 anggota komunitas masak perempuan @momasa.official berpartisipasi dalam kegiatan yang mencakup edukasi keamanan pangan dan inspirasi menu bernilai ekonomi. Pelatihan juga menghadirkan Chef Nanda yang menampilkan tiga kreasi Sarapan On The Go sebagai contoh menu sederhana yang dapat diterapkan dalam usaha kuliner rumahan.
UMKM terus menjadi pilar perekonomian Indonesia dengan kontribusi sekitar 60% terhadap PDB nasional serta menyerap 97% tenaga kerja. Lebih dari 65 juta unit usaha tercatat aktif, menunjukkan peran UMKM yang signifikan dalam aktivitas ekonomi nasional. Data triwulan II tahun 2025 menunjukkan bahwa sektor makanan dan minuman tumbuh 6,15%, mencerminkan besarnya potensi industri kuliner lokal. Sekitar 64,5% UMKM di Indonesia dikelola perempuan, yang berperan penting dalam menjaga ketahanan ekonomi keluarga dan komunitas.
Melalui program Kedai Kreatif, FFI berkomitmen menyediakan edukasi berkelanjutan terkait keamanan pangan, pelatihan usaha, dan pendampingan. Sejak 2021, program ini telah menjangkau lebih dari 1.200 pelaku UMK di berbagai daerah, dengan mayoritas peserta merupakan perempuan pelaku usaha kuliner.


