Pengembangan Kentang Industri oleh PepsiCo Indonesia
PepsiCo Indonesia memulai penanaman kentang industri di Jawa Barat untuk memperkuat rantai pasok lokal dan mendukung pertanian berkelanjutan.
PepsiCo Indonesia memulai penanaman kentang industri bersama petani Jawa Barat.
INFOBRAND.ID, Jakarta - PT PepsiCo Indonesia Foods and Beverages (“PepsiCo Indonesia”) memulai penanaman pertama komoditas kentang industri di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Langkah ini menjadi bagian dari upaya perusahaan memperkuat rantai pasok berbahan baku lokal sekaligus mendukung pengembangan sistem pertanian berkelanjutan di Indonesia. Program penanaman ini menandai kerja sama resmi PepsiCo Indonesia dengan para petani lokal.
Penanaman perdana kentang industri tersebut dirancang sebagai program jangka panjang untuk mendukung pengembangan sektor pertanian, meningkatkan kapasitas petani, serta memperkuat ketahanan pangan nasional. Perusahaan memperkirakan hasil panen siap dipetik pada Februari hingga Maret 2026.
PepsiCo telah mengembangkan program pertanian untuk berbagai komoditas di lebih dari 60 negara. Sejalan dengan komitmen global tersebut, PepsiCo Indonesia bekerja sama dengan kelompok tani di Jawa Barat melalui sejumlah inisiatif pertanian berkelanjutan yang berfokus pada pengembangan praktik budidaya kentang industri. Melalui rangkaian kegiatan ini, perusahaan berupaya memperluas kontribusi terhadap kesejahteraan petani serta mendukung sistem pertanian lokal yang tangguh dan efisien.
Salah satu program pemberdayaan utama yang dijalankan adalah pelatihan Lay’s GrowerConnect. Pelatihan ini dilakukan di lokasi penanaman yang tersebar di tiga kabupaten di Jawa Barat. Materi pelatihan mencakup teknik penanaman, peningkatan produktivitas, penggunaan pupuk dan pestisida secara efisien, serta penerapan praktik pertanian berkelanjutan. Program ini dijadwalkan berlangsung rutin setiap musim tanam dalam dua fase, yaitu sebelum penanaman dan selama masa pertumbuhan tanaman.
Selain pelatihan, PepsiCo Indonesia juga menyelenggarakan kegiatan transfer pengetahuan melalui kunjungan studi ke pertanian kentang PepsiCo di Chiang Mai, Thailand. Enam perwakilan aggregator dan petani binaan dari Jawa Barat mengikuti studi banding tersebut. Selama hampir tiga dekade, PepsiCo mengembangkan pertanian kentang industri di Thailand melalui kemitraan dengan lebih dari 5.800 petani. Dalam kunjungan tersebut, para petani Indonesia mempelajari teknik pembibitan, pemupukan, pengelolaan lahan, serta metode peningkatan hasil panen yang efisien dan berkelanjutan.
Sejak merealisasikan investasi di Indonesia pada tahun lalu, perusahaan telah mengembangkan program agriculture development di Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Garut, dan Kabupaten Bandung, serta mendukung komunitas petani jagung di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kegiatan dilakukan melalui survei lahan, pelatihan, serta pendampingan teknis bersama mitra lokal, kelompok petani, dan lembaga pemerintah.
Hasil panen kentang industri dari program ini akan menjadi bahan baku produksi keripik Lay’s di pabrik PepsiCo Indonesia di Cikarang, Jawa Barat. Lay’s mulai diproduksi secara lokal sejak awal 2025 dengan varian rasa yang disesuaikan dengan preferensi masyarakat Indonesia.
Muhammad Farooq, perwakilan PepsiCo Indonesia, menyampaikan bahwa pabrik Lay’s di Jawa Barat merupakan fasilitas manufaktur pertama perusahaan di Indonesia dan mencerminkan komitmen penggunaan bahan baku lokal. Ia menegaskan, “Melalui program pengembangan petani kentang industri ini, PepsiCo Indonesia berharap dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi petani lokal dan masyarakat sekitar. Inisiatif ini diharapkan dapat membantu meningkatkan produktivitas pertanian, memperluas lapangan kerja, serta memperkuat ketahanan pangan nasional.”
PepsiCo menginvestasikan lebih dari 3 triliun rupiah untuk membangun pabrik tersebut, yang mulai beroperasi pada awal 2025. Produk Lay’s kini diproduksi di Indonesia dengan menggunakan bahan baku lokal. Perusahaan menyatakan bahwa pencapaian ini menunjukkan dedikasi dalam menyediakan makanan ringan berkualitas tinggi yang sesuai dengan selera masyarakat Indonesia.


