TBIG Perkuat Kompetensi Telekomunikasi Siswa SMK

Lulusan SMK di Indonesia masih menghadapi tantangan berat untuk menembus pasar kerja. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2024, tingkat pengangguran pada jenjang ini tercatat sebagai yang tertinggi, yakni 9,01 persen. Kondisi tersebut dipicu oleh banyak faktor, terutama cepatnya perkembangan teknologi industri yang belum sepenuhnya diimbangi dengan kesiapan fasilitas dan kurikulum di sebagian sekolah kejuruan.

Menanggapi kebutuhan tersebut, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) mengintensifkan program kunjungan industri sepanjang 2025. Program ini menjadi bagian dari penguatan kurikulum unggulan SMK yang sudah dijalankan perusahaan sejak beberapa tahun terakhir.

Chief of Business Support Officer TBIG, Lie Si An, menjelaskan bahwa kunjungan industri memberikan kesempatan bagi sekolah untuk memahami lebih dalam dunia infrastruktur telekomunikasi. “Inisiatif ini kami rancang untuk memperluas peluang kerja lulusan SMK. Selain kunjungan, kami juga menyediakan pelatihan dan sertifikasi sebagai bentuk pengakuan kompetensi yang nyata,” ungkapnya. Ia menambahkan bahwa para peserta dibimbing langsung oleh para ahli dari internal maupun eksternal perusahaan.

IKLAN INFOBRAND.ID

Pernyataan tersebut disampaikan seiring pelaksanaan Kunjungan Industri SMKN 1 Jakarta dan SMK Tarsisius Semarang ke Rumah Belajar TBIG di Karawaci, Tangerang, Banten, pada 13–14 November 2025.

Lie Si An menegaskan bahwa TBIG siap menerima lebih banyak sekolah untuk belajar langsung di fasilitas perusahaan. “Kami membuka kesempatan seluas-luasnya bagi guru dan siswa SMK untuk menimba ilmu dan melihat standar kompetensi yang berlaku di industri,” ujarnya.

Dukungan serupa datang dari Wakil Kepala Sekolah SMKN 11 Maret Jakarta, Taman Sastra Dikarna, S.Pd., yang turut mendampingi 120 siswa dalam kunjungan tersebut. Ia menyebut kegiatan ini sebagai penghubung penting antara dunia pendidikan dan dunia profesional. “Siswa memperoleh pemahaman real tentang penerapan teknologi jaringan dan sistem telekomunikasi. Ini sangat relevan untuk membangun kompetensi dan etos kerja yang sesuai kebutuhan industri,” katanya.

IKLAN INFOBRAND.ID

Sementara itu, Presiden Direktur TBIG, Herman Setya Budi, menegaskan bahwa bidang edukasi adalah salah satu fokus utama Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan. Menurutnya, peningkatan kualitas lulusan SMK merupakan bagian penting dalam mempersiapkan tenaga kerja Indonesia menghadapi percepatan transformasi digital.

“Sebagai bagian dari industri telekomunikasi, kami memahami betul dinamika kebutuhan kompetensi. Karena itu, melalui CSR, kami tidak hanya berbagi pengetahuan, tetapi juga memastikan guru dan siswa memahami standar yang benar-benar berlaku di lapangan,” jelasnya.

Ia berharap upaya ini dapat menghasilkan lebih banyak lulusan SMK yang siap kerja dan mampu mendukung pembangunan infrastruktur nasional.