JAKARTA, INFOBRAND.ID - Puluhan tahun lalu, tidak seorang pun yang mengira Saihanba, sebuah lahan tandus di sebelah utara Provinsi Hebei, Tiongkok akan berubah menjadi hutan buatan terluas di dunia.
Saihanba kini memiliki cakupan hutan seluas 80%, dan dapat melestarikan serta memurnikan 137 meter kubik air setiap tahun. Presiden Tiongkok Xi Jinping menilainya sebagai "pencapaian besar".
"Saihanba telah menjadi contoh sukses dalam sejarah peradaban lingkungan hidup di dunia," kata Presiden Xi dalam kunjungannya selama dua hari ke Hebei.
Selama kunjungan ini, Xi belajar tentang pengelolaan dan konservasi hutan buatan, serta langkah terkoordinasi di Hebei untuk melestarikan pegunungan, sungai, hutan, lahan peternakan, danau, dan padang rumput, serta mengatasi kerusakan lahan.
Presiden Xi menekankan pentingnya pembangunan ekonomi hijau dan langkah untuk melanjutkan pencapaian di sektor lingkungan hidup. Dia juga mendorong semua pihak agar meneruskan "Semangat Saihanba"—julukan yang dipegang generasi pekerja hutan buatan, sosok yang selalu menjalankan misinya, bekerja keras, dan mengupayakan pembangunan ramah lingkungan.
Di tengah demografi angkatan kerja yang bertambah tua meski ekonomi berkembang pesat, Xi mendorong warga lansia agar "tetap aktif" bekerja. Hal ini disampaikan Xi saat berkunjung ke pusat layanan sosial Binhe.
Xi menganjurkan warga-warga "lansia yang lebih muda" turut bertugas dan bekerja sebagai tenaga sukarelawan sosial.
Menurut Biro Statistik Nasional Tiongkok, jumlah warga berusia 60 tahun dan lebih tua telah mencapai 264 juta jiwa, atau 18,7% dari populasi Tiongkok. Tren ini—seperti perkiraan banyak pihak—berpotensi muncul sebagai ancaman terhadap perekonomian terbesar kedua di dunia ini.
Dalam Rencana Pembangunan Lima Tahun Ke-14 (2021-2025), Tiongkok telah menegaskan bahwa usia pensiun resmi "secara bertahap, fleksibel, dan terdiferensiasi" akan disesuaikan dengan "kondisi normal yang baru".
Ketika berkunjung, Xi juga menekankan upaya untuk mencapai target-target besar pada tahun ini dalam pembangunan ekonomi dan sosial Tiongkok.
Menurut Xi, Tiongkok harus menyeimbangkan tindak pencegahan dan pengendalian Covid-19 dengan perkembangan ekonomi dan sosial, serta pembangunan dan keamanan. Dengan demikian, Tiongkok dapat meningkatkan pembangunan bermutu tinggi, serta berupaya memenuhi target-target sosial dan ekonomi pada tahun ini sebagai awal yang baik bagi Rencana Pembangunan Lima Tahun Ke-14.