JAKARTA, INFOBRAND.ID - Batubara tengah menjadi isu seksi. Tingginga harga jual batubara di pasar internasional membuat produsen atau perusahaan tambah melakukan ekspor besar-besaran yang membuat pasokan batubara di dalam negeri berkurang. Padahal di dalam negeri membutuhkan batubara sebagai bahan baku energi.
Banyaknya perusahaan tambang batubara juga menunjukkan tambang batubara sangat seksi. Lantas apakah jadi eksportir membuat perusahaan auto cuan? Menjawab tantangan tersebut, Bizhare selaku penyelenggara Securities Crowdfunding yang telah mendapatkan izin dari OJK, tergerak untuk menghadirkan Sukuk Proyek Jasa pertambangan batubara di Kalimantan Selatan, bekerjasama dengan PT Alba Prima Gemilang, yang merupakan anak dari PT Rahel KArya Emas yang telah berdiri sejak tahun 2005, yang telah menjalankan lebih dari 70 proyek dari PT Rahel Karya Emas dan 25 proyek tambang.
CEO Bizhare Heinrich Vincent, mengungkapkan, seberapa krusial kebutuhan batu bara untuk kehidupan manusia khususnya masyarakat Indonesia? Berikut beberapa faktanya;
1. Indonesia sebagai Eksportir terbesar batu bara di dunia
Dikutip dari Kumparan.com, Indonesia merupakan eksportir batu bara terbesar dunia. Berdasarkan data International Energy Agency (IEA), Indonesia menduduki eksportir batu bara nomor satu dunia sejak 2011. Sempat disusul Australia pada 2015-2016, Indonesia kembali jadi eksportir nomor satu pada 2017 sampai sekarang.
2. China menjadi salah satu negara yang membutuhkan pasokan batu bara dari Indonesia
Mengacu pada Statista pada tahun 2020 pembangkit listrik batu bara China berkontribusi 71% terhadap kebutuhan nasional. Jumlahnya mencapai 5.170 terawatt hours (TW/h) dari total pembangkit listrik 7.263 TW/h. Statista mencatat pada tahun 2021 China memiliki 1.082 pembangkit listrik aktif. Jumlah ini setara dengan 50% lebih dari total dunia. Kebutuhan batu bara yang sangat tinggi, membuat China mengandalkan pasokan batu bara dari Indonesia.
3. Jadi bahan Pembangkit Listrik terbesar, batu bara auto jadi rebutan
61 persen sumber listrik RI berasal dari batu bara. Maka tak heran jika pemerintah di penghujung 2021 melarang ekspor batu bara selama bulan Januari, demi menjaga pasokan domestik untuk pembangkit listrik. Larangan ini diprediksi justru membuat bisnis tambang batu bara semakin meningkat karena permintaan yang sangat tinggi. Target produksi batu bara pada 2022 menjadi di kisaran 637 juta sampai 664 juta ton membuat bisnis konstruksi tambang batu bara harus semakin gencar untuk memenuhi target produksi tersebut.
Melihat potensi tersebut, Bizhare dengan semangat menghadirkan proyek Sukuk Mudharabah untuk vendor jasa tambang batu bara PT. Alba Prima Gemilang untuk proyek yang berlokasi di Kalimantan Selatan.
"Potensi bisnis batu bara sangat besar sekali. Dengan berinvestasi di batu bara, berarti kita berkontribusi "menyinari" Indonesia. Dan dengan berinvestasi batu bara, kita membantu menekan biaya listrik. Karena biaya listrik bersumber PLTU itu paling murah daripada pembangkit listrik dan lainnya” ujar Bayu Bridani, CEO PT. Alba Prima Gemilang.
Itulah kebutuhan batu bara yang sangat penting baik bagi Indonesia maupun negara lain. Dengan potensi yang luar biasa, bisnis batu bara menjadi bisnis yang memiliki prospek cerah untuk diinvestasikan.