Keberhasilan Indomie menguasai 90% pangsa pasar mie instan di Turki mengundang apresiasi dari Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita atas kinerja moncer salah satu produk PT Indofood Sukses Makmur itu.
Mengakhiri lawatannya ke Turki, Mendag mengunjungi pabrik mie instan Indomie di zona industri Tekirdag, Turki pada akhir pekan lalu. Kunjungan tersebut dilakukan untuk memantau langsung keberhasilan Indomie dalam mengarap pangsa pasar di Negeri Para Khalifah.
Dengan didampingi oleh Chief Financial Officer (CFO) Adkoturk Yusuf Hermawan Achmad dan General Manager (GM) Indofood Turki Adkoturk Wassim Brinjiki, Mendag bahkan menyempatkan diri untuk masuk kedalam pabrik produksi.
“Kita sudah tahu besarnya pasar di Turki. Untuk itu, Pemerintah akan terus mengajak pelaku usaha Indonesia untuk berinvestasi menanamkan modal dan mendirikan pabrik di Turki, seperti Indofood,” ujarnya dalam keterangan pers, Senin (15/7).
Dalam catatannya, bahan baku Indomie sedikitnya 45% disuplai dari Indonesia dengan nilai sekitar US$20 juta pertahun. Angka tersebut diharapkan dapat terus meningkat meningkat menjadi dua kali lipat jika Indonesia-Turkey Comprehensive Economic Partnership Agreement (IT-CEPA).
Setelah sembilan tahun beroperasi di Turki, produk mie instan Indomie saat ini telah tersebar di 81 provinsi di Turki. Produk mie instan Indomie dapat diperoleh di semua pasar ritel besar dan kecil di seluruh Turki, serta dijual secara daring. Saat ini, konsumen di Turki dapat membeli Indomie satu kardus atau bahkan satu truk secara daring.
Keberadaan produk mie instan Indomie di Turki merupakan cerita keberhasilan yang patut diapresiasi dan ditiru oleh industri lainnya di Indonesia. Banyak tantangan yang dihadapi saat pertama memasuki pasar Turki. Perbedaan budaya menjadi tantangan tersendiri karena masyarakat Turki saat itu tidak mengenal dan tidak pernah memakan mie instan.
Indomie mengawali perjalanannya di Turki sejak 2010 dengan mendirikan perusahaan Adkoturk Gida Sanayi, kerja sama antara Indonesia dan Turki. Awalnya Adkoturk menjadi distributor produk Indofood di kota kecil Adana yang mengimpor dan menjual produk Indomie. Tidak hanya sebagai distributor, Adkoturk aktif melakukan riset pasar dengan mencari tahu selera yang digemari konsumen dan bagaimana pemasarannya.
Dari hasil riset, diketahui bahwa penjualan melalui jaringan ritel lebih dominan dari pada melalui pasar tradisional. Sehingga pada pertengahan tahun 2011 Adkoturk membuka kantor cabang di Istanbul agar lebih dekat dengan kantor pusat jaringan ritel di Turki.
Saat ini, kapasitas produksi Indomie di Turki sebanyak 550.000 karton perbulan dengan penjualan mencapai 450.000 karton Indomie bungkus dan 50.000 karton Indomie kemasan cup perbulan.
Rencananya, akan ada penambahan mesin baru yang diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi menjadi 1 juta karton per bulan. Adapun, beberapa bahan baku yang berasal dari Indonesia antara lain bumbu, pembungkus, dan minyak kelapa sawit.
"Penyelesaian perundingan IT-CEPA penting artinya bagi peningkatan daya saing produk Indonesia di Turki. Setelah IT-CEPA selesai tahun ini, saya percaya perdagangan kedua negara akan segera meningkat signifikan dalam waktu dekat," tegas Mendag.